Page 20 - MUTIARA HIKMAH SHALAT
P. 20
III. WAKTU SHALAT
Masalah waktu shalat, dapat mempunyai dua pengertian. Arti pertama
adalah pengertian shalat sebagai perwujudan taat kepada Allah
(QS. 20:14),
bahwa manusia harus selalu ingat Allah dimana saja, kapan
.
saja baik di waktu berdiri, duduk dan berbaring (QS. 3:190-191 : 4:103)
Dan manusia harus selalu ingat Allah ketika sedang dan sesudah
melaksanakan Rukun Islam.
Arti kedua dari waktu shalat sebagai perwujudan taat kepada Rasul
Allah, adalah waktu-waktu shalat dalam melaksanakan ibadah shalat
Rukun Islam dalam sehari semalam (shalat subuh, shalat dhuhur, shalat
ashar, shalat magrib, shalat Isya, shalat jum'at) dan waktu shalat-shalat
sunat lainnya. Bila melaksanakan shalat wajib atau shalat sunah harus
tepat waktunya.
Sehingga makna waktu shalat yang sejalan dengan taat Allah dan taat
Rasul adalah, manusia harus selalu ingat Allah setiap saat dan manusia
harus tepat waktu dalam melaksanakan ritual shalat Rukun Islam dan
shalat sunah yang lainnya (QS. 3:32, 132; 20:14; 29:45).
Untuk lebih meyakini tentang makna "waktu shalat" dan melengkapi
wawasan penafsiran Al Qur'an yang berkaitan dengan "waktu shalat",
kami sarankan untuk mempelajari sunah dan hadits nabi yang berkaitan
dan senafas dengan keinginan-keinginan Allah yang lain tentang waktu
shalat yang akan dijelaskan pada ayat-ayat Al Qur'an seperti berikut :
01. WAKTU "SHALAT" (INGAT ALLAH) PAGI, SIANG DAN
PETANG
Hal itu dijelaskan Allah pada ;
Al Qur'an, Surat ke 30, Ar Ruum, ayat 17-18 yaitu :
“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang
hari dan waktu kamu berada di waktu subuh”. Dan bagi-Nyalah
segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kami berada pada
petang hari dan di waktu kamu berada di waktu subuh”.
MUTIARA HIKMAH SHALAT 11