Page 4 - MUTIARA HIKMAH SHALAT
P. 4
Tulisan ini sengaja tidak dicantumkan tulisan Arabnya karena untuk
memudahkan umat Islam Indonesia yang belum mampu memahami
bahasa Arab, tetapi mempunyai keinginan kuat untuk mempelajari
hikmat shalat. Dengan memahami tulisan ini, diharapkan seseorang
dapat :
1. Mengetahui bahwa makna shalat itu tidak hanya melakukan ritual
shalat lima waktu sehari semalam. Tetapi ada makna shalat yang
lain, yaitu manusia diwajibkan untuk mengingat Allah setiap
saat (QS. 20:14 ; 3:190-191; 4:103).
2. Mengetahui bahwa makna shalat harus selalu terkait dengan VISI
Allah, MISI Allah dan makna filosofi Islami sebagai agama yang
diridhoi Allah. Pemahaman makna shalatnya harus menghasilkan
akhlak yang tidak berselisih dengan sesama manusia (QS. 3:19,84-
85; 17:53; 4:48,36; 19:31; 3:92, 133-134).
3. Mengetahui bahwa perwujudan manusia yang shalatnya diridhoi Allah
adalah manusia yang berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa
kecuali setelah mengerjakan shalat (QS. 61:2-3; 4:48, 36; 65:7; 3:92,
133-134; 2:215, 152-153; 62:10).
4. Mengetahui bahwa dengan melaksanakan nilai-nilai hakekat
(hikmah) shalat, manusia dapat memelihara sifat kasih sayang dan
sabar di dalam qolbu hatinya. Sifat kasih sayang itulah yang dapat
menolong manusia di dunia maupun di akhirat (QS.19:96; 2:152-153;
11:115).
5. Mengetahui bahwa Allah Maha Adil dalam menilai manusia. Allah tidak
menilai manusia karena hartanya, ilmunya, jabatannya dan
pengetahuannya. Tetapi Allah menilai manusia dari perbuatan
akhlak setelah shalatnya (QS. 20:14; 36:65; 17:36; 2:152-153;
107:1-7).
Kami yakin, para pembaca dapat mengaktualisasikan ilmu shalatnya
dalam kehidupannya sehari-hari, dengan berakhlak yang bermanfaat
terhadap sesama manusia maupun terhadap alam semesta. Akhlak
mulia adalah aktualisasi dari manusia yang selalu ingat Allah (shalat).
MUTIARA HIKMAH SHALAT iii