Page 33 - K.D 3.27 Termodinamika
P. 33
TERMODINAMIKA
Persamaan (1) dapat juga ditulis menjadi:
Q = ΔU + W (2)
Persamaan (2) menyatakan bahwa ketika sejumlah kalor Q diberikan pada sistem,
sebagian kalor itu digunakan untuk menaikkan energi dalam sistem sebesar ΔU, sedangkan
sisanya keluar lagi dari sistem dalam bentuk usah W terhadap lingkungannya. Untuk proses
yang berbeda W dan Q dapat bernilai positif, nol, atau negatif. Persamaan (1) dan (2) dikenal
sebagai hukum I termodinamika yang merupakan penjabaran hukum kekekalan energi dan
sistem termodinamika.
Hukum I termodinamika mempunyai dua kasus khusus, yaitu proses siklus dan sistem
yang terisolasi. Proses siklus merupakan proses yang berakhir pada keadaan semula. Pada
proses siklus, keadaan awal sama dengan keadaan akhir sehingga tidak terjadi perubahan
energi dalam, ΔU = 0 atau U1 = U2 dan Q = W.
Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak melakukan usaha pada lingkungannya
(W = 0) dan tidak mengalami aliran kalor dari atau ke lingkungannya (Q = 0). Jadi, pada
proses yang berlangsung dalam sistem terisolasi berlaku W = Q = 0 sehingga ΔU = U2 – U1
= 0. Dengan kata lain, energi dalam pada sistem yang terisolasi bersifat konstan (U1 = U2).
Dalam tetapannya, Anda perhatikan tanda yang harus diberikan pada Q dan W. Sebagai
contoh, persamaan ΔU = W – Q dapat diartikan keadaan ketika sistem termodinamis
mendapat usaha luar (karena W bertanda positif) dan mengeluarkan kalor (karena Q
bertanda negatif).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan makna persamaan ΔU = – W – Q dan ΔU = W +
Q dengan sendirinya.
Gambar 5. Pertukaran panas dan usaha oleh sistem
Sumber: Buku Kajian Konsep Fisika Untuk Kelas XI SMA dan MA
E-Modul Model Pembelajaran CinQASE Kelas XI KD 3.7
26