Page 19 - E-MODUL SISTEM EKSKRESI NURHASANAH-Juni-Hati-Honje 2022
P. 19

Manfaat Honje (Etlingera hemisphaerica)


               a.  Bahan Makanan
               Honje hutan atau Etlingera hemisphaerica sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat Bengkulu

               sebagai bahan makanan khas Bengkulu yakni sebagai bumbu atau bahan penyebab masakan oleh
               masyarakat suku Serawai dan Rejang.



               b.  Bahan Obat
               Honje hutan atau Etlingera hemisphaerica  yang juga dikenal dengan sebutan kecombrang atau

               unji  sudah  sejak  lama  dimanfaatkan  sebagai  tanaman  obat  di  Indonesia  (Hidayat,  1991).
               Berdasarkan  penelitian  Habsah  et  al.  (2005),  tanaman  ini  dapat  digunakan  sebagai  obat  pada

               penyakit berat seperti kanker dan tumor. Selain digunakan sebagai obat, bunga dari kecombrang
               digunakan sebagai bahan kosmetik alami yang dapat digunakan sebagai campuran untuk bahan

               pencuci rambut serta daun dan rimpang digunakan sebagai bahan campuran bedak (Chan et al.,

               2007).
                     Berdasarkan  hasil  penelitian  tentang  E.  hemisphaerica  ditemukan  bahwa  tanaman  ini

               mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, steroid, saponin, dan minyak atsiri (Naufalin et al.,

               2005). Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak etanol daun E. hemisphaerica mengandung alkaloid,
               flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan tidak mengandung steroid. Adapun senyawa tanin yang

               terkandung di dalam E. hemisphaerica didapatkan hasil (++) sedangkan senyawa yang lainnya
               didapatkan hasil (+) (Widiya, 2015).  Di  Bengkulu,  Indonesia  setelah  dilakukan  penelitian pada

               spesies kecombrang yang didapatkan bahwa setelah dilakukan ekstrak etanol E. hemisphaerica
               terjadi penurunan kadar glukosa darah sebesar 36,2% dan trigliserida 21,19% pada M. musculus

               yang hiperglikemia dan hipertrigliserida (Ruyani et al., 2014).




                   B. Dampak penggunaan Paraquat


               Petani  merupakan  kelompok  kerja terbesar  diberbagai  negara  di  dunia termasuk  di Indonesia.
               Walaupun  terdapat  kecenderungan  yang  semakin  menurun,  angkatan  kerja  yang  bekerja  pada

               sektor pertanian masih berjumlah sekitar 40% dari seluruh angkatan   kerja.   Banyak   wilayah
               kabupaten   di   Indonesia   yang   mengandalkan pertanian, termasuk perkebunan sebagai sumber

               penghasilan  utama  daerah.  Untuk  meningkatkan  hasil  pertanian  yang  optimal,  dalam  paket
               intensifikasi  pertanian  diterapkan  berbagai  teknologi,  salah  satunya  adalah  dengan  penggunan

               agrokimia.  Penggunaan  agrokimia diperkenalkan secara besar-besaran menggantikan teknologi
                                                             12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24