Page 30 - E-Modul Fisika
P. 30
E-Modul Siswa : Pemanasan Global
Berbagai aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil, penebangan
liar dan pembakaran hutan untuk alih fungsi menjadi lahan pertanian, pemukiman dan
industri akan menyumbangkan CO₂ ke atmosfer dalam jumlah yang banyak. Lebih dari
beberapa periode, CO₂ di atmosfer meningkat sekitar 20%. Meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca seperi CO₂ akan memengaruhi kadar panas di bumi. Peningkatan
emisi gas rumah kaca lainnya adalah nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan freon
(SF6, HFC dan PFC). Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di
atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas
matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat. Bumi kita pada
dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa
keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena
tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Banyak dari radiasi matahari yang
menyinari permukaan bumi, kemudian direfleksikan kembali ke angkasa.
Gambar 1. Efek rumah kaca
Meningkatnya kadar CO₂ dan emisi gas rumah kaca lainnya di atmosfer selama
150 tahun terakhir membuat para ilmuwan prihatin karena hal tersebut berkaitan erat
dengan meningkatnya suhu global. Lebih dari satu abad, ilmuwan telah mempelajari
bagaimana gas-gas rumah kaca menghangatkan Bumi dan bagaimana pembakaran bahan
bakar fosil berdampak terhadap pemanasan suhu bumi.
Untuk kelas X SMA/MA