Page 16 - komik.pdf
P. 16
Sabarlah, Anakku. Ayahanda tega
Berbicaralah dengan hati melihat saya
yang lapang. Tenangkanlah menjadi janda? Sabarlah,
hatimu, Anakku. Anjasmara!
Cobalah engkau
Ayah, Ayah, berpikir yang
tolong Kakanda jernih. Jangan
Damarwulan, Ayah. hanya emosi,
Anjasmara.
Ayah, bagaimana ini, Jadi, pemuda
saya dan Kanda Seta kampung itu telah
harus berbuat apa berangkat?
sekarang?
Seta dan Kumitir,
tidakkah engkau kasihan Jaga mulutmu,
kepadaku? Kakakmu, Kumitir!
Damarwulan, telah
meninggalkan kepatihan
pagi tadi.
Ayah Damarwulan
Bukankah Damarwulan memang adalah Patih Majapahit
orang kampung? Bukankah ia Anakku, hentikanlah silat sebelum digantikan Patih
berasal dari Paluamba, daerah yang lidahmu itu! Cobalah berpikir Logender. Ia bernama
Maudara. Karena
terkenal gersang? Apanya yang yang agak dewasa. Jangan Maudara meninggal dan
dibanggakan? Bertanding dengan hanya memikirkan kepentingan Damarwulan masih kecil,
saya saja tidak pernah menang, pribadi! Patih Logender ditugasi
apalagi melawan Menak Jingga! untuk menggantikannya.
Bukankah begitu, Kanda Seta? Seharusnya jabatan
patih itu dikembalikan
kepada Damarwulan.
Patih Logender meminta
Layang Seta dan Layang
Kumitir membantu
Damarwulan.
Betul yang kamu katakan
itu, Kumitir. Yang pantas
menumpas Menak Jingga itu
seharusnya kita.
10

