Page 31 - Wahidin Sudirohoesodo, Sang Dokter Bangsa_Yayan Rika Harari.pdf
P. 31

5. Untuk melaksanakan rencana itu, penulis akan

                     mencari bantuan dari temannya, Abdoel Rivai, yang


                     ada di negeri Belanda. Di sana buku-buku itu dibuat

                     lalu dikirim ke Hindia-Belanda.


                 6. Pembuatan buku, koran, atau majalah itu akan


                     diserahkan kepada orang-orang Jawa di Belanda.


                 7. Buku-buku itu perlu disertai dengan ilustrasi yang


                     menarik.


                 8. Semua anggota organisasi yang akan dibentuk itu

                     mendapatkan kiriman buku-buku itu dari Belanda.



                       Usulan-usulan di koran Retno Dhoemilah itu sangatlah


                 luar biasa. Mengapa? Karena jangankan menerbitkan

                 buku, belajar membaca pun belum banyak dilakukan


                 orang saat itu. Jadi, pikiran Dokter Wahidin itu dapat

                 digambarkan sebagai pelita kecil pada  malam gelap


                 gulita. Pikirannya sangat berharga untuk menerangi


                 masyarakat saat itu.

                         Retno Dhoemilah bukan satu-satunya media massa


                 yang dibuat oleh Dokter Wahidin. Dia juga menerbitkan

                 majalah  Goeroe Desa. Majalah itu diharapkan dapat


                 berperan seperti guru, yaitu memberikan pengetahuan



                 yang penting bagi orang-orang desa. Isi majalah itu,
                 antara lain, adalah pengetahuan tentang pertanian dan


                 kesehatan.


                                                                21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36