Page 298 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 298

Tumbai
            menggeleng.
                “Aku tidak mau
            sembarangan, Bu. Aku

            berdoa pada Tuhan, agar
            mengirimkan suami yang mampu
            memajukan desa kita ini,” sahut Tumbai.
                Ibu Tumbai semakin tak mengerti.

                “Apa maksudmu?”
                Tumbai menjelaskan, bahwa ia hanya mau menikah dengan
            pria yang dapat mengubah sumber air tawar Sepang menjadi
            air asin.

                “Tapi itu tak mungkin!” teriak ibunya.
                                   “Dengan pertolongan Tuhan, semuanya
                                 mungkin, Bu,” Tumbai tetap bersikukuh.
                                     Hari demi hari berganti, tak ada pemuda

                                   yang sanggup memenuhi syarat dari Tumbai.
                                   Sampai akhirnya pada suatu hari, ada
                                    pemuda asing yang datang ke desa Sepang.
                                        Pemuda itu berasal dari daerah aliran

                                        Sungai Barito, dan ia adalah pemuda
                                            yang sakti.
                                                   “Bolehkah aku melamar anak
                                                Ibu?” tanyanya pada ibu Tumbai.

                                                    Ibu Tumbai lalu menjelaskan
                                                  syarat yang diminta oleh Tumbai.


                                                                                       295
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303