Page 72 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 72

Putri Mambang Linau tak ingin
             menyulitkan suaminya. Dia pun menurut dan
             mempersembahkan tariannya yang terindah.

                 Namun, saat dia sedang menari, tiba-tiba kakinya
             terangkat dari tanah. Tak lama kemudian, tubuhnya
             melayang-layang ke udara. Suasana pun jadi gempar.

                 Bujang Enok memandangi istrinya dengan sedih.
             Rupanya, istrinya harus kembali ke kayangan.
                 Putri Mambang Linau terbang semakin jauh ke langit.
             Dia melambaikan tangan tanda perpisahan pada suaminya.
                 Bujang Enok menyesal telah memaksa istrinya. Namun,

             dia juga tak mau membantah perintah Raja.
                 Atas kesetiaannya, Raja menjadikan Bujang Enok
             sebagai penghulu istana. Sampai akhir hayatnya, Bujang

             Enok mengabdikan diri pada rakyat dan rajanya.





                                                                                        69
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77