Page 84 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 84

Karena kesaktiannya itu, dia amat
            ditakuti. Orang-orang menjulukinya ”si
            Pahit Lidah”.
               Serunting pun menjadi orang yang

            sombong dan semena-mena. Jika
            dia tak menyukai seseorang, dia tak
            segan mengutuknya menjadi batu!
               Tahun demi tahun berlalu, Serunting

            rindu pada istrinya. Dia berkemas dan
            berjalan pulang.
               Sepanjang perjalanan, Serunting masih semena-mena.
            Orang-orang yang bertemu dengannya segera menyingkir.

            Mereka takut terkena kutukan si Pahit Lidah.


































                                                                                        81
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89