Page 54 - E-MODUL SISTEM PERIODIK UNSUR BERBASIS CHEMO-EDUTAINMENT
P. 54
b. Nonlogam
Nonlogam merupakan unsur-unsur yang pada umumnya berwujud gas atau
padat yang rapuh dan terlihat kusam. Unsur-unsur yang tergolong nonlogam,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.11 adalah:
1. Hidrogen (Golongan IA)
2. Karbon (Golongan IVA)
3. Nitrogen dan fosfor (VA)
4. Oksigen, Belerang, dan selenium (VIA)
5. Semua halogen (VIIA), dan semua gas mulia (VIIIA).
Unsur Brom (Br2) adalah satu-satunya unsur nonlogam yang bewujud cair
pada suhu kamar. Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Fluor (F2), Klor (Cl2), dan semua
gas mulia adalah gas. Adapun Karbon (C), Silikon (Si), Selenium (Se), Fosfor (P),
dan Iod (I2) berwujud padat pada suhu kamar.
Perbedaan antara logam dengan nonlogam adalah jumlah elektron
valensinya. Kebanyakan logam memiliki elektron valensi kurang dari 4 dan
cenderung mudah dilepaskan. Hanya logam Sn dan Pb yang memiliki 4 elektron
valensi serta Bi dan Po yang masing-masing memiliki elektron valensi 5 dan 6.
Nonlogam memiliki elektron valensi 4-8 dan sulit dilepaskan. Makin mudah
elektron valensi dilepaskan maka akan semakin bersifat logam.
c. Metaloid
Metaloid atau semilogam adalah kelompok unsur yang memiliki sifat fisik
dan sifat kimia seperti logam dan nonlogam. Pada kondisi tertentu, unsur-unsur ini
bersifat sebagai dan pada kondisi yang lain sebagai nonlogam. Perubahan sifat ini
tergantung bagaimana unsur tersebut mudah melepaskan atau menerima elektron.
Unsur-unsur metaloid adalah boron (IIIA), silikon dan germanium (IVA),
arsen dan antimon (VA), dan telurium (VIA). Silikon dan germanium adalah dua
metaloid yang banyak digunakan secara luas dalam chip komputer dan sel solar.
Salah satu contoh unsur logam, nonlogam dan semilogam yang terdapat di
alam dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada Gambar 1.14.
Dahniar Nat alia Sipayung – Dr. Jamalum Purba, M.Si
41