Page 33 - EBOOK ENERGI TERBARUKAN
P. 33
Cara kerja pembangkit
listnk tenaga angin adalah sebagai
berikut. Angin yang bertiup
memutar baling-baling turbin
angin. Baling-baling turbin
dihubungkan ke sebuah pusat
yang dipasang pada poros barang
Gambar 21. Turbin Angin yang dapat berputar. Poros
Sumber: https://indonesiare.co.id/
batang melalui sebuah gir
transmisi dengan kelajuan rotasi dapat ditingkatkan. Transmisi dihubungkan ke
sebuah poros batang kelajuan tinggi yang memutar sebuah generator untuk
membangkitkan listrik. Jika angin bertiup terlalu kencang. turbin dilengkapi
sebuah rem yang akan menjaga baling-baling berotasi terlalu cepat dan dapat
menimbulkan kerusakan. Masalah ini juga dapat diatasi dengan turbin angin
modern. Ada dua tipe utama turbin angin, yaitu turbin angin sumbu horizontal
dan turbin angin sumbu vertikal. Turbin angin sumbu horizontal memiliki
rancangan dasar yang sama seperti kincir angin tradisional Sebagai ganti
penggerak kincir angin, ia memiliki sebuah rotor menyerupai baling-baling
pesawat terbang. Turbin angin sumbu vertikal yang berotasi pada suatu batang
poros yang adalah vertikal terhadap tanah. Secara normal ia memiliki hanya dua
bilah yang dipasang secara tegak lurus pada tiap ujung rotor.
Energi yang tersedia dari angin merupakan fungsi dari kecepatan angin.
Ketika kecepatan angin meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat
hingga batas maksimum yang mampu dihasilkan turbin angin tersebut. Untuk
dapat bekerja secara efisien, turbin angin memerlukan angin dengan kelajuan di
atas 12-14 mil per jam. Dengan kelajuan ini, sebuah turbin angin dapat
menghasilkan sekitar 50-300 kilowatt listrik. Daya 300 kW (300.000 W) yang
dihasilkan turbin angin dapat menyalakan 3.000 lampu yang menggunakan 100
W Secara kasar jika tiap- rumah dijarah 1.000 W. maka sebuah turbin angin 500
kW dapat menyuplai 300 rumah.
28