Page 141 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 141

Perkembangan Pasar Modal Syariah Di Indonesia Jika dilihat perkembangan  pasar
                     modal sampai tahun 2013 jumlah emiten yang listing di BEI sebanyak 480  perusahaan

                     dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp.4.512.714 triliun. Berdasarkan Daftar  Efek Syariah

                     (DES) terdapat 309 saham yang sesuai denganprinsip syariah.  Banyaknya jumlah saham
                     yang masuk dalam DES menjadikan pilihan bagi investor  untuk memilih lebih banyak

                     saham-saham syariah dalam menanamkan modalnya. Meskipun pertumbuhan pasar modal
                     syariah  cukup  menggembirakan,  namun  ekspos    pasar  modal  syariah  masih  minim.

                     Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai  pasar modal syariah menjadi keraguan bagi

                     investor  untuk  menanamkan  modalnya    pada  pasar  modal.  Hal  ini  dikarenakan  adanya
                     praktik  kegiatan  di  pasar  modal  yang    mengandung  unsur  spekulasi.  Oleh  karena  itu,

                     dibutuhkan pengetahuan mengenai  pasar modal syariah, baik dari konsep dan prinsip, serta
                     mekanisme perdagangannya.

             3. Instrumen Pasar Modal Syariah Di Indonesia

                  Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga (efek) yang  umum
                  diperjualbelikan  melalui  pesar  modal.  Efek  adalah  setiap  surat  pengakuan  hutang,    surat

                  berharga kormesial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, right,  warrans, opsi

                  atau setiap derivatif dari efek atau setiap instrumen yang ditetapkan oleh  Bepepam-LK sebagai
                  efek. Sifat efek yang diperdagangkan di pasar modal (bursa efek)  biasanya berjangka waktu

                  panjang. Instrumen paling umum diperjual belikan melalui  bursa efek antara lain:

                  A. Saham syariah

                            Saham  atau  stoks  adalah  surat  bukti  atau  tanda  kepemilikan  bagi  modal  pada

                     perusahaan terbatas. Dengan demikian si pemilk saham merupakan pemilik  perusahaan.
                     Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin basar kekuasanya  di prusahaan

                     tersebut.



                  B. Obligasi syariah (sukuk)


                            Secara konvensional obligasi atau bonds merupakan bukti utang dari emiten  yang
                     dijamin oleh penanggung yang mengandung janji lainya serta pelunasan pokok  penjamin

                     yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Obligasi Syariah adalah suatu  surat berharga
                     jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten  kepada pemegang

                     Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar  pendapatan kepada pemegang
                     Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin fee serta  membayar kembali dana obligasi pada

                     saat jatuh tempo.






                  C. Reksadana Syariah
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146