Page 23 - monitoring Isu 21-27 Maret 2022
P. 23
Isu
Isu
Isu
#4
#4
Menteri BUMN Bubarkan #4
3 BUMN, Selanjutnya 5 BUMN Menyusul
Kronologis
(21/3) Direktur CELIOS Bhima Yudhistira menuturkan langkah penutupan
ini layak sebab ketiga BUMN tsb sudah tidak berkembang dan tidak
berkontribusi terhadap keuntungan negara. Menurutnya, pemerintah
sudah waktunya fokus pada BUMN yang prospektif. Kementerian BUMN
perlu melakukan asesmen dalam memilah BUMN yang layak dan mana
yg harus dilikuidasi atau konsolidasi melalui holding. Jumlah BUMN harus
sepadan dengan prot yang dihasilkannya untuk negara.
Ekonom dari INDEF Abra Talattov menyebut perbankan sebagai sektor
BUMN yang menyumbang pendapatan dan kontribusi terbesar.
Pengamat BUMN Toto Pranoto menyarankan pemerintah untuk menyisir
BUMN yg produk/jasanya bernilai strategis agar disehatkan dengan cara
restrukturisasi atau diberikan penyertaan modal negara. Terkait rencana
pembubaran PT Merpati Nusantara Airlines, ia berpendapat agar dapat
pemerintah cukup mempertahankan anak usahanya saja, yaitu Merpati
Maintenance Facility, sebab memiliki keunggulan di bidang perawatan
pesawat bermesin baling-baling.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan likuidasi perusahaan BUMN
akan terus dilakukan. Ia akan mengurangi dari 41 perusahaan menjadi
37 perusahaan. Dalam jangka panjang, ia menargetkan jumlah BUMN
tersisa hanya 30 entitas. Hal ini sebagai bentuk transisi, esiensi,
penyederhanaan birokrasi, dan memberi kepastian kepada para
pegawainya. Selain likuidasi, pihaknya memberi opsi konsolidasi untuk
meningkatkan kinerja laba bersih BUMN dan membuka peluang
lapangan kerja. Erick menilai BUMN harus memiliki korporasi yang sehat
dan pelayanan publik yang baik.
Opsi konsolidasi, dipandangnya telah membuahkan hasil peningkatan
kinerja laba bersih BUMN dari Rp13 triliun menjadi Rp90 triliun, dan
merekrut 7.351 orang pegawai pada akhir 2021.