Page 39 - Infografis 3 Nov 2021
P. 39

Pemeta  mengunjungi  sebagian  besar  lanskap,









                                                                                                                                                                  biasanya                                                                      berada                                                             pada                                                 suatu                                                    transek                                                              yang









                                                                                                                                                                  “memotong  satuan  peta”  dengan  berkonsentrasi









                                                                                                                                                                  pada                                                   daerah                                                              “bermasalah”                                                                                                 (daerah                                                                  dengan










                                                                                                                                                                  hubungan  antara  lanskap  dan  tanah  sulit  untuk









                                                                                                                                                                  diprediksi).




















                                                                                                                                                                  Di  daerah  yang  memiliki  korelasi  tanah  dan









                                                                                                                                                                  geomorfologi  yang  kurang  jelas,  pengamatan










                                                                                                                                                                  lapangan  sangat  diperlukan  untuk  dilakukan









                                                                                                                                                                  delineasi  batas  dengan  tepat.  Dari  pengamatan









                                                                                                                                                                  tersebut,  diharapkan  dapat  diperoleh  informasi









                                                                                                                                                                  hubungan  yang  baik  antara  keragaman  internal









                                                                                                                                                                  tanah dengan kenampakan eksternal (fisiografi).





















                                                                                                                                                                  Dalam  metode  survei  bebas,  pemeta  “bebas”









                                                                                                                                                                  memilih                                                                           lokasi                                                            titik                                                pengamatan                                                                                                       dalam









                                                                                                                                                                  mengonfirmasi  secara  sistematis  model  mental









                                                                                                                                                                  hubungan antara tanah-lanskap, menarik batas dan










                                                                                                                                                                  menentukan komposisi satuan peta.




















                                                                                                                                                                  Untuk dapat melakukan survei bebas, pertimbangan









                                                                                                                                                                  dan pengalaman pemeta sangat penting. Di daerah









                                                                                                                                                                  dengan  pola  tanah  yang  mudah  diprediksi  (sesuai









                                                                                                                                                                  dengan model mental), pengamatan dapat dilakukan










                                                                                                                                                                  lebih  sedikit  ,  sedangkan  daerah  lainnya–terutama









                                                                                                                                                                  pada  daerah  yang  bermasalah–perlu  dilakukan









                                                                                                                                                                  pengamatan lebih banyak (lebih detail).




















                                                                                                                                                                  Dengan  jumlah  sampling  yang  sama,  dapat









                                                                                                                                                                  dihasilkan  peta  yang  baik,  dengan  berkonsentrasi










                                                                                                                                                                  pada tanah bermasalah.




















                                                                                                                                                                  Selain  ketiga  model  yang  telah  dijelaskan,  Rossiter









                                                                                                                                                                  (2000)  mengemukakan  dua  survei  tanah  yang  lain,









                                                                                                                                                                  yaitu  (1)  survei  nonsistematik  (nonsystematical










                                                                                                                                                                  survey) dan (2) survei kontinu (continuous survey).
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44