Page 24 - E-MODUL INTERAKTIF ASAM-BASA flip
P. 24
A.Teori Asam-Basa
1. Asam-Basa Arrhenius
Konsep asam basa Arrhenius
meninjau konsep larutan dalam
pelarut air. Air sendiri dapat
mengalami swaionisasi sesuai
persamaan reaksi berikut:
H₂O + H₂O ⇌ H₃O⁺ + OH⁻ (aq)
(l)
(aq)
atau Gambar 9. Svante August Arrhenius
H₂O ⇌ H⁺ + OH⁻ (aq) Sumber: https://www.britannica.com
(l)
(aq)
Dari persamaan tersebut, air akan selalu memiliki jumlah H⁺
dan OH⁻ sama. Apabila suatu zat terlarut menambah jumlah
H₃O⁺ atau H⁺ dalam air, maka larutan tersebut disebut larutan
asam sedangkan apabila menambah konsentrasi OH⁻ , maka
larutan tersebut disebut larutan basa.
Dalam konsep Arrhenius ada juga zat yang bersifat amfoter,
yaitu zat yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Contoh
zat yang bersifat amfoter adalah Be(OH)₂ dan Al(OH)₃.
Perhatikan reaksi berikut ini:
Al(OH)₃ ⇌ Al³⁺ + 3OH⁻ (suasana asam)
(aq)
(aq)
(aq)
Al(OH)₃ + H₂O ⇌ Al(OH)₄⁻ + H⁺ (suasana basa)
(aq) (l) (aq) (aq)
Reaksi pertama menunjukkan bahwa Al(OH)₃ bertindak
sebagai basa, sedangkan reaksi kedua menunjukkan bahwa
Al(OH)₃ yang bertindak sebagai asam. Kedua sifat ini dapat
muncul tergantung pada kondisi yang berbeda.
17
Konsep Asam Basa