Page 36 - E-MODUL ELEKTROKIMIA BERBASIS STEAM - NADIYAH
P. 36
pekerjaan sampingan yaitu pedagang kaki lima yang menjual gorengan hasil pengolahan
pisang.
Hasil pengolahan ini selalu menyisakan kulit pisang yang
ditumpuk begitu saja oleh masyarakat, tanpa diolah menjadi
produk yang bernilai guna. Padahal kulit pisang dapat
menjadi cikal bakal sumber energi masa depan.
Kulit pisang mengandung karbohidrat, lemak, protein, Gambar 1.17 Kulit Pisang
Sumber: Kompas.com
dan kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor,
klorida, kalsium, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan air. Beberapa unsur tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan baterai.
Pada bio-baterai, elektrode yang digunakan sama seperti elektrode pada baterai
umumnya, hanya saja pasta elektrolitnya diganti dengan kulit pisang. Kandungan glukosa
dalam pisang apabila dicampur dengan air dan didiamkan beberapa waktu dalam ruang
kedap udara, akan berfermentasi sehingga diperoleh zat etanol. Etanol lama kelamaan
akan teroksidasi menjadi asam asetat. Zat inilah yang dapat menghantarkan listrik. Selain
itu, kulit pisang juga mengandung zat elektrolit lain seperti garam KCl. Adanya unsur asam
asetat dan garam KCl inilah yang digunakan sebagai pasta elektrolit karena
kemampuannya yang dapat menghantarkan arus listrik.
Sumber: Jurnal Pengabdian Masyarakat diakses pada 31 Mei 2022 (https://stp-mataram.e-journal.id/Amal)
TECHNOLOGY SEBAGAI SOLUSI
Berdasarkan fenomena di atas, kita akan melakukan percobaan kimia yaitu membuat bio-
baterai dari kulit pisang. Selamat berkreasi!
C. Alat dan Bahan
Kulit pisang, Tusuk Lidi, Baterai Bekas, Sendok, Pisau, Gunting, dan Voltmeter
29 | E - M O D U L E L E K T R O K I M I A B E R B A S I S S T E A M