Page 7 - E-Booklet Sistem Pertahanan Tubuh Kelas XI SMA/MA
P. 7

Biologi > Sistem Pertahanan Tubuh



             Sistem pertahanan tubuh nonspesifik (alamiah)

                   Sistem pertahanan tubuh nonspesifik adalah komponen normal yang terdapat di tiap
             tubuh yang sehat yang berperan penting dalam menahan benda asing seperti bakteri.

             Disebut  sebagai  nonspesifik  karena  tidak  ditujukan  untuk  melawan  antigen  tertentu,

             namun bisa memberikan respon ke berbagai antigen untuk melindungi tubuh.
             Contohnya sel darah putih akan meningkat saat terjadi infeksi. Sistem pertahanan tubuh

             nonspesifik eksternal terbagi menjadi empat, yaitu:

                Pertahanan nonspesifik eksternal

             1.    Kulit

                    Kulit yang sehat akan menjadi pertahanan utama. Kulit
             yang  normal  tidak  dapat  diserang  bakteri  dan  virus.

             Mikroorganisme atau bakteri dapat menembus kulit saat
                                                                                               Gambar 1. Kulit
             kulit rusak atau terluka.
                                                                                           (Sumber: alodokter.com)


             2.  Membran mukosa
                       Lapisan  epitel  yang  melapisi  area  tubuh  dan

             menyekresikan mucus(lendir) sehingga dapat merangkap
             antigen dan menutup pintu masuk ke sel epitel.



                                                                                           Gambar 2. Nasal mukosa

             3.  Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba                         (Sumber: quora.com)
                       Zat  kimia  antimikroba  membentuk  lingkungan  yang

             buruk  untuk  beberapa  mikroorganisme,  karena  dapat
             membunuh          mikroorganisme          dan      menghentikan
             pertumbuhannya.

             Contohnya Lisozim yang mampu menghancurkan bakteri
                                                                                            Gambar 3. Keringat
             dengan merusak dinding sel bakteri yang dapat ditemukan
                                                                                           (Sumber: liputan6.com)
             pada cairan keringat, cairan ludah, cairan air mata dan air
             susu ibu (ASI), dan HCl memiliki pH sangat asam yang dapat

             membunuh mikroorganisme.


             4.   Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine
                         Berperan  dalam  perlindungan  terhadap  infeksi

             patogen atau mikroorganisme yang mengandung enzim
             lisozim.
                                                                                             Gambar 4. Air Mata

                                                                                           (Sumber: m.riau24.com)
                                                        2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12