Page 39 - KUMPULAN DONGENG FABEL
P. 39
“Emangnya gue pikirin,” jawab Ayam Jago cuek.
Pak Angsa bangkit dan mengejar Ayam Jago dengan kemarahan
yang tak dibuat-buat.
“Rasakan ini!!” kata Ayam Jago sambil mengabluk Pak Angsa.
“Cuma segitu kemampuanmu?” balas Pak Angsa sambil
mematuk Ayam Jago tepat di kepalanya.
“Brukk” kedua hewan itu bertubrukan dan robohlah si Jago.
Pak Angsa terus mengusirnya dari wilayah kekuasaannya.
“Ampun Angsa. Aku menyerah.”
“Sudah. Pulanglah ke rumahmu.”
Lepas dari gangguan Jago, datang Itik yang dengan cueknya
mengambil telur Angsa. Pak Angsa segera bertindak dengan
merebut kembali telur itu.
“Hei, kembalikan anak kami,” kata Pak Angsa.
“Tak bolehkan kami mengadopsinya?”
“Tidak! Kami masih sanggup merawat dan membesarkan
mereka sendiri.”
Pak Angsa semakin waspada menjaga istri dan anak-anaknya
yang belum menetas. Ia tampak sedikit kurus karena kurang tidur.
“Ada-ada saja gangguan.”
“Bagaimana kalau kita cari tempat tinggal baru?”
“Insyaallah dua hari lagi anak-anak akan melihat dunia. Kita
tidak bisa memindahkannya. Itu terlalu beresiko bagi mereka.”
Hari yang dinanti tiba. Satu per satu bayi angsa yang mungil
keluar dari cangkan telur dengan selamat. Mereka masih lemah
dan dengan penuh kasih sayang ibu angsa mendekapnya. Mereka
belum boleh keluar dari sarang mereka yang hangat
Secara naluriah ingin keluar sarang untuk melihat dunia.
“Boleh keluar Bu?” tanya bayi angsa.
“Nantilah.”
“Kapan?”
“Kalau ayahmu sudah pulang.”
“Ke mana ayah?”
“Pergi mencari makanan untuk kalian.”
“Kalian mesti sarapan dulu sebelum bermain-main biar sehat
dan cepat besar.
34

