Page 152 - SEJARAH NASIONAL INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1
P. 152

Cik Di Tiro  meninggal.  Perjuangannya  melawan Belanda  dilanjutkan  oleh
                 puteranya yang bernama Tengku Ma Amin Di Tiro. Kemudian ada berita
                 bahwa pada tahun 1893 Teuku Umar menyerah kepada Belanda. Teuku Umar
                 kemudian dijadikan panglima tentara Belanda dan diberi gelar Teuku Johan
                 Pahlawan. Ia diizinkan untuk membentuk kesatuan tentara beranggotakan
                 250 orang. Peristiwa ini tentu sangat berpengaruh  pada semangat juang
                 rakyat Aceh. Nampaknya Teuku Umar juga tidak serius untuk melawan
                 bangsanya sendiri. Setelah pasukannya sudah mendapatkan banyak senjata
                 dan dipercaya membawa dana 800.000 gulden, pada 29 Maret 1896 Teuku
                 Umar dengan pasukannya berbalik dan kembali melawan Belanda. Peristiwa
                 inilah yang dikenal dengan Het verraad van Teukoe Oemar (Pengkhianatan
                 Teuku Umar). Teuku Umar berhasil menyerang pos-pos Belanda yang ditemui.


                 Peristiwa itu membuat Belanda  semakin marah dan geram. Sementara
                 untuk menghadapi semangat Perang Sabil Belanda juga semakin kesulitan.
                 Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain untuk melaksanakan usulan Snouck
                 Horgronye untuk melawan Aceh dengan kekerasan. Perlu diketahui bahwa
                 sebelum itu Belanda telah meminta Snouck Hurgronje agar melakukan kajian
                 tentang seluk beluk kehidupan dan semangat juang  orang-orang Aceh,
                 sehingga dapat ditemukan strategi untuk segera mengalahkan para pejuang
                 Aceh. Snouck Hurgronje mulai menyamar memasuki kehidupan di tengah-
                 tengah kehidupan masyarakat Aceh. Ia memakai nama samaran Abdul Gafar.
                 Ia telah mempelajari agama Islam dan adat budaya Aceh. Snouck Horgronye
                 menyimpulkan bahwa para pejuang Aceh itu sulit dikalahkan karena
                 disemangati oleh semangat jihad dengan tali ukhuwah Islamiyahnya. Oleh
                 karena itu, Snouck Hurgronje mengusulkan beberapa cara untuk melawan
                 perjuangan rakyat Aceh. Beberapa usulan itu adalah sebagai berikut:
                 1)    perlu memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat Aceh, sebab
                       di lingkungan  masyarakat Aceh terdapat rasa persatuan antara kaum
                       bangsawan, ulama, dan rakyat;
                 2)    menghadapi kaum ulama yang fanatik dalam memimpin perlawanan
                       harus dengan kekerasan, yaitu dengan kekuatan senjata; dan
                 3)    bersikap lunak terhadap kaum bangsawan  dan keluarganya dan
                       diberi  kesempatan untuk masuk ke dalam korps pamong praja dalam
                       pemerintahan kolonial Belanda.

                 Belanda  segera melaksanakan  usulan-usulan  Snouck Hurgronje  tersebut.
                 Belanda  harus menggempur  Aceh dengan  kekerasan dan senjata. Untuk
                 memasuki fase ini dan memimpin perang melawan rakyat Aceh, diangkatlah





                 144    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                   Semester 1
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157