Page 179 - SEJARAH NASIONAL INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1
P. 179

Kedatangan dan dominasi  bangsa-bangsa  Barat juga telah membawa
                       pengaruh semakin intensifnya perkembangan agama Kristen. Hal ini tentu
                       sejenak menimbulkan  culture shock  di kalangan masyarakat muslim di
                       Indonesia. Namun dalam perkembangannya mampu beradaptasi sehingga
                       menambah khasanah keragaman di Indonesia.

                       Kemudian pada zaman  pemerintahan Raffles, perkembangan ilmu
                       pengetahuan, sejarah dan budaya,  khususnya di Jawa,  mendapatkan
                       perhatian khusus.   Melalui bukunya yang  berjudul  History  of  Java,  buku
                       tersebut memuat berbagai aspek sosial dan budaya di Pulau Jawa. Ada juga
                       buku karya William Marsden yang berjudul History of Sumatera. Pemerhati
                       budaya Nusantara ternyata cukup banyak selain Raffles dan William Marsden
                       terdapat pula menteri pemerintahan Batavia, yakni Crawfurd. Ia menulis
                       buku History of the East Indian Arcipelago dalam tiga jilid. Buku itu sangat
                       penuh rasa kemanusiaan serta mambakar ketidakadilan yang diderita oleh
                       penduduk.

                       Pada akhir abad XIX,  Van Kol yang menjadi juru bicara sosialis  Belanda
                       melancarkan kritik terhadap keadaan  Hindia Belanda yang semakin merosot.
                       Ia menyatakan selama satu abad lebih pemerintah mengambil keuntungan
                       dari penghasilan rakyat, tetapi tidak ada satu persen pun yang dikembalikan
                       untuk kesejahteraan rakyat Hindia Belanda. Di samping itu, Van Deventer
                       pada tahun 1899, menulis dalam judul “Hutang Kehormatan”. Dalam tulisan
                       tersebut ia menganjurkan adanya politik balas budi (politik etis) yang berisi
                       pendidikan, irigasi, dan imigrasi/transmigrasi.

                       2.  Bidang Pendidikan


                       Awal abad ke-20, politik  kolonial  memasuki babak baru. Dimulailah  era
                       Politik Etis yang  dipimpin oleh Menteri Jajahan Alexander W.F.  Idenburg
                       yang kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1909-1916).
                       Ada tiga program Politik Etis, yaitu irigasi, edukasi, dan trasmigrasi. Adanya
                       Politik Etis membawa pengaruh besar terhadap perubahan arah kebijakan
                       politik negeri Belanda atas negeri jajahan. Pada era itu pula muncul simbol
                       baru yaitu “kemajuan”. Dunia mulai bergerak dan berbagai kehidupan pun
                       mulai mengalami perubahan. Pembangunan infrastruktur mulai diperhatikan
                       dengan adanya jalur kereta api Jawa-Madura. Di Batavia lambang kemajuan
                       ditunjukkan dengan adanya trem listrik yang mulai beroperasi pada awal masa
                       itu. Dalam bidang pertanian pemerintah kolonial memberikan perhatiannya







                                                                                          171
                                                                             Sejarah Indonesia
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184