Page 65 - abunawas-sang penggeli hati
P. 65

Minggu depan Baginda Raja Harun Al Rasyid akan mengadakan jamuan
                   kenegaraan. Para menteri, pegawai istana dan orang-orang dekat Baginda
                   diundang, termasuk Abu Nawas. Abu Nawas merasa hari-hari berlalu dengan
                   cepat karena ia harus menciptakan jalan keluar yang paling aman bagi
                   keselamatan lehernya dari pedang algojo. Tetapi bagi kawan-kawan Abu Nawas
                   hari-hari terasa amat panjang. Karena mereka tak sabar menunggu pertaruhan
                   yang amat mendebarkan itu.




                   Persiapan-persiapan di halaman istana sudah dimulai. Baginda Raja
                   menginginkan perjamuan nanti meriah karena Baginda juga mengundang raja-
                   raja dari negeri sahabat.




                   Ketika hari yang dijanjikan tiba, semua tamu sudah datang kecuali Abu Nawas.
                   Kawan-kawan Abu Nawas yang menyaksikan dari jauh merasa kecewa karena
                   Abu Nawas tidak hadir. Namun temyata mereka keliru. Abu Nawas bukannya
                   tidak datang tetapi terlambat sehingga Abu Nawas duduk di tempat yang paling
                   belakang.




                   Ceramah-ceramah yang mengesankan mulai disampaikan oleh para ahli pidato.
                   Dan tibalah giliran Baginda Raja Harun  Al Rasyid menyampaikan pidatonya.
                   Seusai menyampaikan pidato Baginda melihat Abu Nawas duduk sendirian di
                   tempat yang tidak ada karpetnya. Karena merasa heran Baginda bertanya,




                   "Mengapa engkau tidak duduk di atas karpet?"




                                                             65
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70