Page 14 - Pancing 2009
P. 14
Cara pengoperasian pancing ranggung adalah dengan menenggelamkan ranggung
kedalam perairan. Ketika kail sudah mencapai dasar perairan, tali utama disentak. Ini
dimaksudkan agar udang rebon yang berada didalam pemberat berlubang bertebaran.
Selanjutnya, tali utama ditarik ke atas setinggi panjang tali cabang. Akibatnya, sebaran
udang rebon yang keluar dari tabung akan bertambah luas dan menutupi umpan yang
terpasang pada kail. Ikan-ikan yang sibuk memakan udang yang bertebaran tidak dapat
membedakannya dengan udang yang terpasang pada kail (Gambar 2).
Waktu pemancingan dilakukan pada hari terang. Pada pagi hari antara jam 06.00 –
11.00 dan sore hari (15.00-18.00). Pengoperasian pancing ranggung tidak mengenal
musim, karena dapat dioperasikan kapan saja dan dimana saja.
1.3. Ujicoba Penangkapan Pancing Ranggung
Jenis-jenis ikan hasil tangkapan pancing ranggung sangat beragam. Oskandar (1992)
melakukan ujicoba penangkapan dengan pancing ranggung di perairan Tanjung Pasir,
Tangerang. Penangkapan di perairan karang mendapatkan ikan karang konsumsi, seperti
ekor kuning (Caesio erythrogaster C.V), kurisi (Nemipterus nomathoporus), kakap merah
(Lutjanus argentomaculatus, Forsk), beronang (Siganus sp.), kuwe (Alectis indica),
kuniran (Epeneus sulphurensis), dan pisang-pisang (Caesio chrysozonus). Ikan hias jenis
giru (Amphiprion sp.) ternyata juga tertangkap. Adapun operasi penangkapan di sekitar
rumpon menghasilkan ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma), selar
(Caranx sp.), dan kacang-kacang (Hemirhampus commersoni).
3

