Page 44 - Pancing 2009
P. 44

5.3. Jenis Cumi-cumi Tangkapan



                            Operasi penangkapan cumi-cumi secara besar-besaran banyak dilakukan oleh nelayan
                        Jepang. Pada musimnya, cumi-cumi akan membentuk gerombolan besar. Setiap malam

                        pada musim cumi-cumi, lautan akan terang benderang oleh lampu yang dipancarkan oleh
                        kapal-kapal penangkap cumi-cumi. Armada penangkapan cumi-cumi juga akan bergerak

                        mengikuti musim cumi-cumi dari selatan ke utara.
                            Penangkapan  cumi-cumi  di  Indonesia  tidak  dapat  dilakukan  secara  besar-besaran

                        seperti  di  Jepang.  Penyebabnya,  cumi-cumi  yang  hidup  di  perairan  Indonesia  tidak

                        membentuk  gerombolan  besar.  Keberadaannya  juga  sangat  tersebar.  Jenis  cumi-cumi
                        yang  umum  ditangkap  berasal  dari  famili  Loliginidae.  Genusnya  adalah  Loligo,

                        Sepioteuthis, Alloteuthis, Uroteuthis, Lolliguncula, dan Loliolopsis (Hamabe (1982).


                        6. RAWAI CARIBIA




                            Rawai  Caribia  merupakan  rawai  dasar  yang  telah  dimodifikasi  untuk  menangkap
                        jenis-jenis  ikan  karang.  Disebut  rawai  Caribia,  karena  alat  ini  untuk  pertama  kalinya

                        diujicoba di perairan Caribia, Amerika Tengah. Rawai ini juga dapat digunakan untuk

                        menangkap jenis-jenis ikan dasar (Anonymous, 1982).   Perbedaan  mencolok  rawai
                        Caribia dari rawai dasar adalah pada penggunaan pipa polyvinyl chloride (PVC) sebagai

                        pengganti  tali  cabang.  Pada  satu    pipa  PVC  dapat  dipasang  10-16  tali  pancing  yang
                        posisinya saling berhadapan.

                            Dibandingkan dengan rawai dasar biasa, rawai Caribia memiliki banyak kelebihan.
                        Diantaranya adalah:

                         1.   Untuk  satu  lokasi  pemancingan  dapat  menggunakan  jumlah  pancing  yang

                              banyak;
                         2.   Kail tergantung pada batang pipa, sehingga mengurangi kekusutan;

                         3.   Posisi kail yang tergantung menyebabkan ikan umpan bergerak-gerak sehingga

                              menyerupai ikan yang hidup;
                         4.   Jumlah umpan yang banyak menyebabkan bau yang ditebarkan lebih kuat;





                                                                                                           33
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49