Page 65 - Pancing 2009
P. 65

(Priacanthus sp.), peperek (Leiognathus sp.), kapas-kapas (Gerres sp.), bloso (Saurida

               sp.), dan kuniran (Upeneus sp.).   Umpan dipasang dalam keadaan utuh pada kail dengan
               bagian mulut tembus ke mata, mata tembus ke dada atau pada bagian tengah rongga dada.

                   Pemasangan  rawai  dimulai  dengan  penurunan  pelampung  tanda  pertama,  tali
               pelampung,  pemberat  besar  pertama,  tali  utama,  pemberat  kecil  pertama,  tali  cabang,

               pemberat  kecil  kedua,  pemberat  besar  kedua,  dan  pelampung  tanda  kedua.  Urutan
               pengangkatannya dapat dimulai dari pelampung tanda pertama atau kedua. Ini tergantung

               pada posisi perahu dengan pelampung tanda terdekat. Rawai hanya direndam selama 20-

               30 menit. Gambar 33 ditunjukkan susunan rawai kakap ketika dioperasikan.
                   Waktu operasi adalah malam hari, yaitu dimulai dari matahari tenggelam hingga pagi

               hari  sebelum  matahari  terbit.  Dalam  satu  malam  dilakukan  berkali-kali  operasi
               penangkapan. Jumlah operasi penangkapan tergantung pada jumlah hasil tangkapan yang

               didapat. Jika hasil tangkapan sedikit, maka daerah penangkapan yang baru harus dicari.
               Ini berakibat pada berkurangnya jumlah pengoperasian rawai.


               11.3. Jenis-jenis Ikan Tangkapan Rawai Kakap


                   Marindro (1993) melakukan penangkapan ikan kakap dengan rawai kakap di Juwana.

               Hasil tangkapan utama yang didapatkan adalah kakap merah (Lutjanus  spp.). Adapun

               jenis tangkapan sampingan lainnya terdiri atas manyung (Arius sp.), remang (Congresox
               sp.), pari (Rhynobatus sp.), cucut (Hemigaleus sp.), belut laut (Gymnothorax sp.), kurisi

               (Nemipterus spp.) dan kerapu (Ephinephelus sp.).


















               54
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70