Page 17 - E-Modul Interaktif Marbelbi VIII
P. 17

2)  Romansa

                   Romansa  berasal  dari  bahasa  Prancis  yang  bermakna  romantic  yang  artinya
                   romantis. Jenis puisi ini menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan


                                                            Taman
                                                  Chairil Anwar (Maret 1943)

                      Taman punya kita berdua                         Karena
                      Tak lebar luas, kecil saja                      Dalam taman punya berdua
                      Satu tak kehilangan lain dalamnya.              Kau kembang, aku kumbang
                      Bagi kau dan aku cukuplah                       Aku kumbang, kau kembang.
                      Taman kembangnya tak berpuluh warna             Kecil, penuh surya taman kita
                      Padang rumputnya tak berbanding                 Tempat merenggut dari dunia
                      Permadan                                        dan 'nusia
                      Halus lembut dipijak kaki.
                      Bagi kita itu bukan halangan.

                   yang diselingi perkelahian dan petualangan. Contoh puisi romansa yaitu “Priangan

                   Sri Jelita” karya Ramadhan K.H., “Taman” karya Chairil Anwar, “Surat Cinta” karya
                   W.S. Rendra. Berikut adalah contoh puisi berjenis romansa.



               b.  puisi lirik

                   Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin penyairnya dengan segala macam

                   endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya.
               1)  elegi

                   Elegi adalah puisi ratapan yang mengungkapkan perasaan duka sang penyair. bacalah

                   puisi di sebelah kanan yang menggambarkan perasaan duka dan gelisah.
                                  Hari Terakhir seorang Penyair, Suatu Siang
                                               Goenawan Mohamad (1964)

                          Di siang suram bertiup angin. Kuhitung pohon satu-satu
                          Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun luruh, lebih bisu
                          Ada matahari lewat mengendap, jam memberat dan hari menunggu
                          Segala akan lengkap, segala akan lengkap, Tuhanku

                          Kemudian Engkau pun tiba, menjemput sajak yang tersua
                          Kemudian hari pun rembang dan tanpa cuaca
                          Siang akan jadi dingin, Tuhan, dan angin telah sedia
                          Biarkan aku hibuk dan cinta berangkat dalam rahasia
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22