Page 18 - E-Modul Interaktif Marbelbi VIII
P. 18

2)  Serenada

                   Berbeda  dengan  elegi  yang  menggambarkan  suasana  duka,  serenada  merupakan
                   puisi lirik yang bersuasana senang. Misalnya, tampak pada puisi di halaman berikut.


                                                    Di Cerlang Matamu
                                                    Rachmat Djoko Pradopo

                                                       Di cerlang matamu
                                                  Kulihat pagi bangkit berseri
                                            Mencairkan kembali hidupku yang beku
                                               Wahai, merdunya burung berkicau
                                              Meloncat-loncat dari dahan ke dahan
                                              Bernyanyi sorak-sorai dalam hatiku.



               3)  ode

                   Ode merupakan puisi lirik yang berisi pujian terhadap seseorang, pada umumnya
                   pujian terhadap pahlawan, seperti yang tampak pada puisi di halaman berikutnya.

                                                       Teratai
                                              Kepada Ki Hajar Dewantara
                                                   Oleh Sanusi Pane

                                    Dalam kebun ditanah airku,
                                    Tumbuh sekuntum bunga teratai,
                                    Tersembunyi kembang indah permai,
                                    Tidak terlihat orang yang lalu.

                                    Akarnya tumbuh di hati dunia,
                                    Daun bersemi laksmi mengarang,
                                    Biarpun ia diabaikan orang,
                                    Seroja kembang gemilang mulia.

                                    Teruslah, o Teratai Bahagia,
                                    Berseri di kebun indonesia,
                                    Biar sedikit penjaga taman.

                                    Biarpun engkau tidak dilihat,
                                    Biarpun engkau tidak diminat,
                                    Engkaupun turut menjaga Zaman.



                   Tampak bahwa puisi tersebut mengagungkan Ki Hajar Dewantara, yaitu pahlawan
                   pendidikan,  yang  pada  awalnya  perjuangannya  tidak  banyak  diketahui  oleh

                   masyarakat.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23