Page 30 - Modul Etnosains Semangatttt
P. 30
Tahu kah kamu ?
Praktik masyarakat dalam menjaga Sendang Sono, yang diinspirasi oleh
arahan dari Syeh Jamaludin Malik, mencerminkan rasa syukur atas
ditemukannya sumber mata air tersebut. Beberapa praktik menjaga
keberlanjutan Sendang Sono yang diadopsi oleh masyarakat dapat
mencakup:
1. Pembersihan Rutin:
Masyarakat mungkin melakukan kegiatan pembersihan rutin di sekitar
Sendang Sono, termasuk membersihkan sampah-sampah yang
terbawa air.
2. Pengawasan Bersama:
Masyarakat membentuk kelompok pengawas atau komite khusus yang
bertanggung jawab untuk memantau dan menjaga kebersihan
Sendang Sono. Mereka dapat bekerja sama dalam upaya menjaga
kebersihan.
3. Penegakan Norma-Norma Lokal:
Masyarakat mungkin memiliki norma-norma lokal atau adat istiadat
yang mengatur perilaku terkait dengan Sendang Sono. Praktik ini dapat
mencakup larangan membuang sampah sembarangan atau merusak
lingkungan sekitar mata air.
Tradisi Rebo Wekasan juga terdapat arak-araka tumpeng raksasa,
nantinya tumpeng akan dimakan bersama-sama. Tumpeng raksasa
memanfaatkan sumber daya alam seperti daun pisang dan daun
lontar untuk membungkus tumpeng, terdapat pula janur, sayur, dan
buah sehingga kegiata ini juga turut mewujudkan keberlanjutan
lingkungan.
4. Partisipasi Aktif dalam Kebersihan:
Melalui arahan dari Syeh Jamaludin Malik, masyarakat dapat lebih aktif
terlibat dalam menjaga kebersihan Sendang Sono secara langsung. Tidak
hanya masyarakat setempat, para santri Pondok Pesantren Mambaus
Sholihin dan Darut Taqwa juga turut menjaga keberlanjutan ekosistem
Sendang Sono.
Praktik-praktik ini mencerminkan rasa tanggung jawab dan kepedulian
masyarakat terhadap keberlanjutan dan kebersihan Sendang Sono sebagai
sumber air yang dianggap berharga dan diberkahi.
Gambar 2.9 Tradisi Rebo Wekasan
Sumber: https://desasuci.gresikkab.go.id/artikel/2023/2/10/budaya-rebo-wekasan-desa-suci-1
19 Perubahan Lingkungan