Page 30 - MODUL AJAR SEJARAH GENAP XI
P. 30

tersebut antara lain adalah  Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang dipimpin oleh
                           Bung Karno dan  Bung Hatta, Badan Pertimbangan Pusat (CHUO SANGI IN)

                           dipimpin  oleh Bung Karno, Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai) yang
                           dipimpin oleh Gunseikan dan penasihat utama Soekarno.


                           Dampak Pendudukan Jepang di Bidang Ekonomi
                           Tujuan Jepang datang ke Indonesia adalah karena Indonesia  memiliki sumber

                           daya yang berlimpah. Terutama, sumber daya minyak  bumi yang dibutuhkan
                           oleh  Jepang.    Pada  masa  pendudukan  Jepang,  Indonesia  memiliki  sistem

                           ekonomi  bercorak ekonomi perang. Ciri-ciri kehidupan ekonomi pada saat  itu

                           ialah adanya pengaturan, pembatasan, dan penguasaan faktor-faktor produksi
                           oleh pemerintah militer. Seluruh kegiatan ekonomi  yang sebelumnya dikuasai

                           Belanda  diambil  alih  oleh  Jepang.    Dalam  masa  kekuasaannya  Jepang  juga

                           melakukan  beberapa  kebijakan  dalam  bidang  ekonomi  yang  juga  membawa
                           dampak bagi bangsa Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:

                           Asimilasi Aset Ekonomi
                           Dalam asimilasi aset ekonomi, Jepang mengambil aset-aset sisa Belanda, dari

                           mulai  perkebunan,  perbankan,  pabrik  dan  pertanian.  Akibatnya,  rakyat  yang
                           hidup pada masa pendudukan Jepang sangat menderita.

                           Swasembada

                           Untuk  mengekang  hubungan  Indonesia  dengan  dunia  luar,  Jepang
                           memunculkan  kebijakan  untuk  melakukan  swasembada.  Rakyat  Indonesia

                           dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,  sehingga nggak perlu tu harus
                           impor dari negara lain. Tujuan  Jepang pada saat itu adalah supaya Indonesia

                           hanya memiliki  ketergantungan pada Jepang saja.
                           Setoran Wajib

                           Setoran wajib ini dihimpun dalam lembaga Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai

                           (Koperasi Pertanian).  Di mana pada saat itu rakyat diwajibkan untuk melakukan
                           setoran  kepada  pemerintah  Jepang  sebanyak  30%  pendapatan  yang  mereka

                           peroleh, kemudian 20% ke lumbung desa, 40% untuk pribadi dan sisanya untuk

                           koperasi  bersama.  Rakyat  Indonesia  diminta  untuk  aktif  mendukung  adanya
                           koperasi bersama. Kenyataannya bagian 40% yang harusnya bisa dinikmati oleh

                           rakyat  Indonesia  tetap  diminta  oleh  pemerintah  Jepang  secara  paksa.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35