Page 12 - RENPRO kedua.new
P. 12
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik (selanjutnya disebut konseli) dapat diidentifikasi
berdasarkan asumsi teoritik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar
kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui
kebutuhan dan permasalahan siswa.
Adapun aplikasi instrumen utama yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan
siswa adalah Daftar Cek Masalah (DCM). Di samping itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan konseli yang digunakan di SMA NEGERI 2 KATINGAN
HILIR, mengadaptasi DCM yang disusun oleh Bapak Andori,M.Kons. dengan revisi di
beberapa bagian disesuaikan dengan keadaan/lingkungan di sekolah. DCM yang disusun
tetap berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan tujuan (4 bidang layanan). Angket
DCM diolah dengan aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD).
E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil asasmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan siswa. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus
dikuasai siswa setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan
tujuannya :
MENUNGGU HASIL ASASMEN AKPD
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) Layanan Dasar, (2)
Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) Dukungan
Sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua siswa yang berkaitan
dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karier sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan