Page 9 - E-Modul Pembelajaran Caring dalam Keperawatan by Putri Amanda Susandi
        P. 9
     Kemendiknas  (2010)  mendefinisikan  karakter  sebagai  sifat,  temperamen,
               moralitas,  atau  kepribadian  individu  yang  terbentuk  melalui  internalisasi  berbagai
               kebajikan. Kebajikan ini diterima dan dijadikan dasar dalam membentuk cara berpikir,
               sikap, dan tindakan seseorang. Ekowarni menjelaskan bahwa pada level mikro, karakter
               dapat dipahami sebagai: a) kualitas dan intensitas respons terhadap diri sendiri, orang
               lain, atau situasi tertentu; atau b) ciri kepribadian, moralitas, dan karakteristik psikologis.
               Seiring  waktu,  ciri  psikologis  yang  dimiliki  individu  secara  pribadi  dapat  berkembang
               menjadi ciri kelompok dan, dalam lingkup yang lebih luas, membentuk ciri psikologis
               atau karakter bangsa (Zubaedi, 2011).
                     Lickona (2013), menyatakan bahwa karakter terdiri dari tiga elemen yang saling
               berkaitan:  moral  knowing (pemahaman  konsep  moral),  moral  feeling (hubungan
               emosional  terhadap  moral),  dan  moral  behavior (tindakan  moral).  Pengembangan
               karakter yang kuat memerlukan pembentukan kebiasaan berpikir (habit of the mind),
               kebiasaan merasakan (habit of the heart), dan kebiasaan bertindak (habit of the action).
               Jika semua komponen moral terintegrasi dengan baik, hal tersebut akan menghasilkan
               karakter yang baik, unggul, atau tangguh, sebagaimana digambarkan di bawah ini:
                        Konsep/Pengetahuan
                                moral                                     Sikap/Perasaan moral
                                                    Karakter/Watak
                                                 Perilaku/Tindakan moral
                                            Gambar 2. Pembentukan karakter
          1





