Page 25 - KERAJAAN KUTAI_KELOMPOK 2_BOOKLET
P. 25
3. BIDANG POLITIK
Kehidupan politik Kerajaan Kutai menganut sistem monarki turun-
temurun, di mana raja menjadi penguasa tertinggi dan dianggap
sebagai wakil dewa di bumi. Kekuasaan diwariskan dari ayah kepada
anak, menjadikan pemerintahan Kutai stabil dan teratur. Raja juga
memiliki tanggung jawab untuk menjaga keharmonisan kerajaan,
termasuk melaksanakan upacara keagamaan sebagai bentuk
pengabdian kepada para dewa.
Sistem pemerintahan Kutai bermula dari Raja Kudungga, yang
awalnya merupakan seorang kepala suku. Kepemimpinannya
kemudian diteruskan oleh putranya, Aswawarman, yang dianggap
sebagai pendiri dinasti pertama karena mulai menerapkan ajaran
Hindu dalam pemerintahan. Setelah itu, kekuasaan dilanjutkan oleh
Raja Mulawarman, putra Aswawarman, yang dikenal sebagai raja
terbesar dan membawa Kutai menuju masa kejayaan. Berdasarkan
prasasti Yupa, silsilah raja-raja Kutai ini terdiri dari empat generasi,
menunjukkan keberlanjutan dan kestabilan pemerintahan kerajaan.
Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, stabilitas politik Kutai
mencapai puncaknya. Ia memimpin dengan bijaksana, adil, dan
berhasil menjaga keamanan serta kesejahteraan rakyat. Selain itu,
Kerajaan Kutai juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain,
baik di dalam maupun luar Nusantara, seperti India, Tiongkok,
Tarumanegara, dan Sriwijaya. Hubungan tersebut terjalin melalui
perdagangan dan ikatan kekerabatan, yang semakin memperkuat
posisi Kutai sebagai kerajaan besar dan berpengaruh di Asia Tenggara
pada masanya.

