Page 106 - BUKHO GPI PAPUA (EDISI MARET - MEI 2024) - Ipen Anon
P. 106

MATERI KHOTBAH
                                              MINGGU PENTAKOSTA
                                                MINGGU, 19 MEI 2024

                TEMA                 : ROH KUDUS MEMBERDAYAKAN
                TAHUN LITURGI        : PENCURAHAN ROH KUDUS (PENTAKOSTA)
                WARNA LITURGIS  : MERAH BERLOGO API YANG MENYALA
                BACAAN ALKITAB : KISAH PARA RASUL 2 : 1 - 13

                 1.  PENGANTAR
                       Sebutan  Pentakosta  di  Perjanjian  Baru  diadopsi  dari  Perjanjian  Lama
                 yang  artinya  hari  raya  ucapan  syukur  atas  hasil  panen  gandum,  yang
                 dilakukan  tujuh  minggu  setelah  hari  raya  Paskah  (kemenangan  atau
                 kelepasan).  Jadi,  tidak  heran  bahwa  tujuh  minggu  setelah  Yesus  bangkit,
                 murid-murid  berkumpul  di  satu  tempat  merayakan  peristiwa  itu  sebagai
                 ucapan syukur.
                       Mendapat  pemberian  istimewa  yaitu  Roh  Kudus  yang  dicurahkan
                 sungguh  membingungkan  para  murid.  Apa  yang  harus  para  murid  buat
                 dengan pemberian hebat itu? Mengingat perintah Yesus kepada mereka
                 sebelum  Dia  terangkat  ke  surga,  Dia  menyuruh  mereka  untuk  menunggu.
                 Menunggu  dilengkapi,  dipenuhi  oleh  Roh  Kudus  dulun  baru  pergi  keluar
                 sampai ke ujung bumi. Pergi sampai ke ujung bumi itu penugasannya adalah
                 memberdayakan  suku  bangsa  lain  supaya  mereka  juga  mengenal  Kristus
                 dan kasih-Nya yang telah menyelamatkan dunia ini. Pencurahan Roh Kudus
                 penanda  dimulainya  kegerakan  pemberdaan,  dengan  dan  melalui
                 peristiwa  pencurahan  Roh  Kudus  itulah,  kerja-kerja  pemberdayaan  yang
                 harus dilakukan oleh para murid.

                 2.  KAJIAN TEKS
                       Dikisahkan  bahwa  semua  orang  percaya  berkumpul  di  satu  tempat
                 merayakan hari yang ke Lima Puluh. Kehadiran Roh Kudus ditandai dengan
                 bunyi  seperti  tiupan  angin  keras  (Yun  :  pneuma;angin)  penanda  ini
                 merupakan  perwujudan  Roh  Allah  dan  kehadiran  Roh  Kudus  memenuhi
                 tempat di mana mereka duduk, tampak lidah-lidah api yang hinggap pada
                 mereka dan mereka beroleh kepenuhan oleh Roh Kudus. Lidah-lidah seperti
                 nyala  api  adalah  perlambang  kehadiran  Allah  dan  penyucian  terhadap
                 siapa saja yang dilingkupi lidah-lidah api tersebut. Penampakan lidah-lidah
                 api  merupakan  sekaligus  juga  mengingatkan  bahwa  Allah  yang  Kudus
                 sedang  menjumpai  dan  menuntun  serta  menggerakan  mereka  untuk
                 menyebar  ke  luar  yang  ditandai  dengan  berbicara  dalam  bahasa  yang
                 bukan bahasa mereka.
                       Ungkapan ‘lidah seperti nyala api’ menggambarkan dorongan penuh
                 semangat  seperti  nyala  api  yang  menggerakan  dan  memberikan
                 kesanggupan kepada para murid untuk tidak takut, keluar dari zona nyaman
                 dan bergerak maju dalam kerja perutusan.
                       Sebelum  terangkat  ke  surga  Yesus  sudah  menjanjikan  kepada  para

                                                 BULETIN KHOTBAH MINGGU GPI PAPUA (EDISI MARET – MEI 2024)  106
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111