Page 107 - BUKHO GPI PAPUA (EDISI MARET - MEI 2024) - Ipen Anon
P. 107

murid-Nya; ‘Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke
                 atas  kamu,  dan  kamu  akan  menjadi  saksi-Ku  di  Yerusalem  dan  di  seluruh
                 Yudea  dan  Samaria  dan  sampai  ke  ujung  bumi.’  (Kis.1:8).  Kehadiran  Roh
                 Kudus  saat  itu,  sesungguhnya  telah  mengubahkan  kehidupan  para  murid
                 Yesus. Mereka telah diberikan kemampuan untuk berbicara dalam bahasa
                 suku lain yang dapat diterima / dimengerti oleh suku lain yang hadir pada
                 saat  itu  dan  ini  menakjubkan.  Allah  melalui  Roh  Kudus-Nya  telah
                 memampukan para murid supaya fasih lidah, dapat menyampaikan berita
                 keselamatan kepada siapa saja dengan bahasa mereka yang oleh nats ini
                 menyebut  dimengerti  oleh  suku  Partia,  Media,  Elam,  penduduk
                 Mesopotamia. Yudea.
                       Makna dari penggunaan bahasa lain pada peristiwa Pentakosta pada
                 waktu  itu  adalah;  dengan  fasih  lidah  (berbicara  dalam  bahasa  suku  lain)
                 mendorong  para  murid  untuk  tidak  lagi  mengurung  diri  dan  berdiam  diri,
                 tidak  boleh  takut  dan  merasa  tidak  mampu  berbuat  apa-apa.  Dengan
                 pencurahan  Roh  Kudus  para  murid  harus  bergerak  ke  luar,  mencari  jiwa,
                 menjumpai  dan  menyentuh  setiap  kehidupan  dengan  bahasa  mereka
                 masing-masing,  bukan  bahasa  yang  sulit  dimengerti  oleh  orang  lain.  Roh
                 Kudus yang dicurahkan menolong para murid untuk dapat mengerti segala
                 sesuatu dan menyampaikannya dengan bahasa sederhana yang mudah
                 dimengerti  oleh  orang  lain  sehingga  mereka  mengalami  pembaharuan
                 hidup yang memberdayakan.

                 3.  APLIKASI
                       Peristiwa  pencurahan  Roh  Kudus  (Pentakosta)  adalah  peristiwa
                 dimulainya kebangkitan gereja dan gerakan pekabaran Injil di muka bumi
                 ini.  Peristiwa  ini  mengingatkan  semua  orang  percaya  untuk  tidak  merasa
                 nyaman hidup di dalam zona nyaman. Kita harus keluar menjumpai setiap
                 jiwa  dan  berbicara  dengan  bahasa  mereka  supaya  dapat  menolong
                 mereka hidup dalam kemanangan Injil-Nya.
                       Roh  Kudus  yang  tercurah  mengubahkan  kehidupan  orang  percaya
                 untuk  menyadari  bahwa  setiap  kita  terpanggi  untuk  terus  bersaksi,
                 memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah yang telah dilakukan-
                 Nya  bagi  semesta  ini.  Pentakosta  adalah  peristiwa  yang  menentukan
                 kegerakan pekabaran Injil. Roh Kudus adalah jaminan yang Allah berikan
                 kepada kita supaya kita tetap awas dan setia memberitakan Injil-Nya sampai
                 ke  ujung  bumi.  Jika  kita  hanya  bertahan  pada  satu  tempat,  kita  belum
                 mencapai yang disebut Yesus; ujung bumi. Sampai ke ujung bumi berarti kita
                 tak boleh puas, tak boleh diam. Harus bergerak maju, harus menjumpai dan
                 memberdayakan setiap orang yang kita jumpai dijalan pekabaran injil itu.
                 Sampai ke ujung bumi terisrat perintah: ubahlah wajah dunia menjadi lebih
                 baik. NE


                       Silahkan kembangkan materi khotbah sesuai konteks pelayanan



                                                 BULETIN KHOTBAH MINGGU GPI PAPUA (EDISI MARET – MEI 2024)  107
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112