Page 40 - E-MODUL Ekonomi bag 2
P. 40
Back to Peta Konsep
harga dan lain-lain.
Contoh organisasi perdagangan bebas di antaranya adalah NAFTA (North
America Free Trade Agreement), yaitu perjanjian perdagangan bebas kawasan
Amerika Utara, AFTA (Asean Free Trade Agrement) yaitu perjanjian perdagangan
bebas kawasan Asia Tenggara dan EETA (European Economic Trade Area) yaitu
kawasan perdagangan bebas Eropa.
b. Kebijakan perdagangan proteksionis
Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan perdagangan yang
melindungi industri dalam negeri dengan cara membuat berbagai rintangan
(hambatan) yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri.
Alasan suatu negara menganut kebijakan perdagangan proteksionis adalah
sebagai berikut:
(1) Perdagangan bebas hanya menguntungkan negara maju, karena mereka memiliki
modal yang kuat dan teknologi yang maju. Selain itu, harga produk industri negara
maju dinilai terlalu mahal (tinggi) dibanding harga bahan-bahan mentah yang
dihasilkan negara berkembang.
(2) Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh. Industri seperti ini
tidak akan mampu bersaing dengan industri negara lain yang sudah maju dan
berpengalaman.
(3) Untuk membuka lapangan kerja. Dengan melakukan proteksi, industriindustri di
dalam negeri dapat tetap hidup dan dengan demikian mampu membuka lapangan
kerja bagi masyarakat.
(4) Untuk menyehatkan neraca pembayaran. Agar terhindar dari defisit dalam neraca
pembayaran, negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis,
caranya dengan meningkatkan ekspor.
(5) Untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan mengenakan tarif tertentu
terhadap produk impor dan ekspor, negara dapat meningkatkan penerimaan.
Kebijakan perdagangan proteksionis dapat dilakukan suatu negara dengan
membuat berbagai hambatan atau rintangan. Hambatan-hambatan tersebut di
antaranya adalah:
33