Page 3 - e modul
P. 3

•  Isomer hidrasi

                            Kristal hijau kromium (III) klorida dengan rukus CrCl3(H2O)6 terbentuk di


                            dalam alrutan panas selama reduksi kromium (IV) oksida dengan asam klorida.


                            Ketika Kristal tersebut dilarutkan dalam air, larutan yang semula berwarna hijau

                            lama-lama menjadi berwarna toska hingga akhrinya beurbah lagi menjadi warna

                            violet. Untuk menganalisis struktur senyawa kompleks yang terbentuk


                            berdasarkan fenomena tersebut, satu gram dari masing-masing senyawa yang

                            berwarna hijau, toska, dan violet diberi perlakuan. Masing-masing diberi agen


                            pengdehidrasi kemudian dibiarkan dalam waktu tertentu. Kemudian massa

                            masing-masing senyawa ditimbang kembali. Ternyata pada senyawa yang


                            berwarna hijau berkurang menjadi 0,865 gram, pada senyawa yang berwarna

                            toska berkurang menjadi 0,932 gram, sedangkan pada senyawa yang berwarna

                            violet tetap. Berkurangnya massa menunjukkan bahwa ada air yang hilang


                            dengan jumlah yang berbeda-beda.




                            Selain itu dilarutkan pula satu gram dari masing-masing senyawa. Kemudian di

                            dalam larutannya ditambahkan perak nitrat berlebih. Pada masing-masing wadah


                            terbentuk endapan berwarna putih hanya saja jumlahnya berbeda. Setelah
   1   2   3   4   5   6   7   8