Page 6 - Modul 8
P. 6
Modul 8: Proses Pengujian Konversi
Bengkel perlu ada sertifikasi karena konversi mobil bakar menjadi
mobil listrik membutuhkan keahlian khusus. Mobil hasil konversi juga harus
memiliki Sertifikat Uji Tipe (SUT), sebagai bukti bahwa tipe kendaraan
bermotor telah lulus uji tipe dan Sertifikasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor
(SRUT), bukti bahwa setiap kendaraan bermotor dalam keadaan lengkap,
kereta gandengan, kereta tempelan, yang dibuat, dirakit, dan/atau diimpor
memiliki spesifikasi teknis dan unjuk kerja yang sama/sesuai dengan tipe
kendaraan yang telah disahkan dan memiliki Sertifikat Uji Tipe (SUT).
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan konversi mobil bakar menjadi
berbasis baterai guna mempercepat penggunaan kendaraan listrik. Hanya
saja, tidak semua bengkel modifikasi bisa melaksanakan konversi. Berbagai
aspek patut dipersiapkan dan dilengkapi, dari kemampuan mekanik yang
dibuktikan oleh sertifikat lulus uji kompetensi, peralatan mumpuni, hingga
bahan serta perlengkapan modifikasinya. Untuk mendapatkan persetujuan
sebagai bengkel konversi, bengkel umum, lembaga atau institusi harus
memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis.
A. Persyaratan Administratif
1. Memiliki teknisi dengan kompetensi pada kendaraan bermotor, seperti:
a. Teknisi perancangan konversi, dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang teknologi
otomotif dan elektrikal yang dibuktikan dengan sertifikat
• Memiliki pengalaman kerja paling sedikit 3 tahun di bidang:
1. Mekanik otomotif
2. Elektrikal otomotif, dan
3. Perancangan otomotif
• Pendidikan paling rendah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
atau sederajat
Spesifikasi yang di persyaratkan diatas dibuktikan dengan sertifikat
sesuai dengan kompetensinya yang dikeluarkan oleh lembaga resmi
(BNSP), surta pengalaman kerja dan keahlian yang ditelah disetujui
oleh pimpinan perusahaan tempat kerjanya, dan ijasah terakhir
(minimal SMK dan sederajat)