Page 5 - BUKU AJAR MENGUASAI RAGAM KONSEP MODEL PENGEMBANGAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
P. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Model Pengembangan Media dan Teknologi Pendidikan
a) Pengertian Model
Secara umum istilah model dapat dipahami melalui makna yang terdapat dalam
Online Business Dictionary bahwa yang dimaksud dengan model adalah representasi
grafis, matematika (simbolik), fisik, maupun lisan atau versi sederhana dari suatu
konsep, fenomena, hubungan, struktur, sistem, atau aspek dari dunia nyata. Definisi ini
mencakup seluruh jenis model mulai dari yang sederhana sampai model teknologi
canggih, mulai dari model yang sedikit abstrak sampai model dalam bentuk fisik.
Definisi lain diberikan oleh Snelbecker (1974: 32) yang mengatakan bahwa model is
a concretization of a theory which is meant to be analogous to or representative of the
process and variables involved in the theory (Model adalah konkretisasi/perwujudan teori
yang dimaksudkan untuk menjadi analog atau wakil dari proses dan variabel yang
terlibat dalam teori). Definisi ini menekankan bahwa model adalah sesuatu yang
berwujud dalam bentuk fisik atau dapat dikatakan merupakan penjabaran teori untuk
dijadikan acuan dalam menjalankan sesuatu. Model yang dikemukakan di sini lebih
khusus pada representasi analogi dari suatu konsep dan teori.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, yang dimaksud dengan model adalah
konkretisasi teori dalam bentuk tampilan grafis, panduan, pola, atau prosedur kerja
berdasarkan standar tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan dalam mencapai hasil
yang maksimal. Konkretisasi adalah membuat sesuatu menjadi nyata, khusus, atau
dapat diraba. Konkretisasi teori maksudnya adalah menerjemahkan konsep ke dalam
bentuk fisik yang jelas yang direpresentasikan dengan diagram alur, bagan, atau skema
yang terpola secara sistemik dan melalui tahapan yang sistematis. (Yaumi, 2018)
b) Pengertian Pengembangan
Menurut (Gustafson, 1991) mengatakan bahwa pengembangan merupakan aktivitas
yang terdiri dari lima kategori yaitu (1) menganalisis kebutuhan pembelajaran dan kondisi
yang terjadi, (2) mendesain seperangkat spesifikasi lingkungan belajar yang efektif dan
efisien, (3) mengembangkan aspek-aspek yang sesuai dengan peserta didik dan pengelolaan
materi, (4) implementasi materi yang dikembangkan, (5) mengevaluasi formatif dan
sumatif terhadap hasil pengembangan. Dari penjelasan tersebut dipahami bahwa
3