Page 70 - E-MODUL STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR (FITRI)
P. 70
Kunci Jawaban Kegiatan 4
1. Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat unsur yang berubah secara berulang dalam tabel
periodik seiring dengan kenaikan nomor atom. Sifat ini meliputi jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan. Dalam satu golongan (kolom
vertikal), unsur-unsur memiliki sifat yang mirip karena jumlah elektron valensinya sama.
Sementara itu, dalam satu periode (baris horizontal), sifat unsur berubah secara
bertahap akibat peningkatan jumlah proton tanpa penambahan kulit atom. Hal ini
menyebabkan jari-jari atom mengecil karena tarikan inti terhadap elektron semakin
kuat, serta energi ionisasi meningkat karena elektron semakin sulit dilepaskan.
Pengelompokan unsur dalam tabel periodik berdasarkan sifat periodiknya memudahkan
dalam memahami karakteristik dan reaktivitas unsur.
2. Unsur-unsur yang seperiode, gaya tarik inti makin ke kanan makin kuat, sehingga energi
ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin besar. Meskipun pada periode yang sama,
namun dengan bertambahnya nomor atom maka jumlah proton makin bertambah
menambah kuat tarikan muatan inti terhadap elektron valensi sehingga elektron valensi
lebih sulit dilepas. Oleh karena itu, untuk melepaskan elektron valensi pada posisi ini
diperlukan energi yang lebih besar.
3. Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diserap ketika suatu atom
menerima satu elektron. Dalam satu periode (kiri ke kanan), afinitas elektron semakin
besar (lebih negatif) karena unsur-unsur semakin mendekati konfigurasi gas mulia.
Dalam satu golongan (atas ke bawah), afinitas elektron semakin kecil karena jari-jari
atom bertambah, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron yang masuk semakin lemah.
Contoh unsur:
Afinitas elektron tinggi: Klorin (Cl) karena sangat ingin mencapai konfigurasi stabil
seperti Argon.
Afinitas elektron rendah: Logam alkali tanah seperti Be dan Mg, yang kurang
cenderung menerima elektron.
4. Unsur halogen (golongan VIIA) memiliki keelektronegatifan sangat tinggi karena:
Memiliki 7 elektron valensi, sehingga sangat ingin menerima satu elektron untuk
mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia.
Jari-jari atom relatif kecil, menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron lebih kuat.
Tingkat energi ionisasi dan afinitas elektron yang tinggi, menunjukkan
kecenderungan kuat untuk menarik elektron.
Contoh: Fluorin (F) adalah unsur dengan keelektronegatifan tertinggi (nilai 3,98
dalam skala Pauling).
70