Page 6 - 21505241013_Dela Yuni Aifzha_Tugas Modul
P. 6
Modul Pembelajaran
A. Baja Karbon (Carbon Steel)
adalah baja yang terdiri dari elemen-elemen yang presentase maksimum
selain bajanya sebagai berikut:
1.7 % carbon
1.65% Manganese
0.60% Silicon
0.60% Copper
Carbon dan manganese adalah bahan pokok untuk meninggikan tegangan
(strength) dari baja murni. Baja karbon (Carbon Steel) dapat
diklasifikasikan menjadi 4 kategori (berdasarkan karbon yang di kandung):
1. Baja Karbon rendah (low carbon steel) mengandung Carbon kurang
dari 0.15% dan sifatnya mudah di tempa dan mudah di mesin. Contoh
: rantai paku keling, pipes, sekrup, dan paku
2. Baja Karbon menengah (medium carbon steel) mengandung karbon
0.30%-0.59% memiliki kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon
rendah sifatnya sulit untuk di bengkokkan, di las, dipotong contoh: rel,
obeng.
3. Baja karbon tinggi (high carbon steel) mengandung karbon
0.60%-1.70% sifatnya sulit dibengkokkan, dilas, dan di potong contoh:
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, wire drawing dies.
Sebutan baja karbon berlaku untuk baja yang mengandung unsur bukan
hanya besi (Fe) dengan persentase maksimum karbon (C) 1.7 %, mangan
(Mn) 1.65 %, Silikon (Si) 0.6 % dan tembaga (Cu) 0.6%. Baja karbon
umumnya memiliki tegangan leleh (fy) antara 210- 250 MPa.
Contoh :
Baja Karbon A36 mengandung karbon maksimum antara 0.25%-0.29%
tergantung kepada tebalnya. Baja ini memiliki titik leleh 36 ksi (250 Mpa).
Umumnya penambahan persentase carbon akan meningkatkan tegangan
leleh (yield stress) dan mengurangi daktilitasnya (ductility) akibatnya
akan lebih sulit untuk pengelasan.
5

