Page 99 - KONSEP DASAR PKN -
P. 99
antaranya dinyatakan memenuhi syarat untuk dapat mengikuti Pemilu. Akan tetapi,
terjadi permasalahan dalam ideologi partai, dalam menghadapi pemilu sehingga
membuat partai menjadi pragmatis dan secara perlahan berubah menjadi partai
catch-all dengan berusaha menggandeng semua kalangan masyarakat sebagai
pemilih.
Dapat disimpulkan bahwa partai politik sebagai pilar demokrasi memiliki tujuan
untuk mewujudkan cita-cita nasional, menjaga keutuhan negara, dan
mengembangkan kehidupan demokrasi yang berbasis pada pancasila. Sejarah
perkembangan partai politik di Indonesia mencakup beberapa periode, mulai dari
demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, orde baru, hingga pasca-reformasi, di mana
masing-masing periode memiliki karakteristik dan tantangannya sendiri. Saat ini,
tantangan terbesar bagi partai politik adalah untuk tetap konsisten dengan nilai-
nilai Pancasila dalam menghadapi dinamika politik yang berubah-ubah, termasuk
transisi menuju sistem multipartai yang lebih terbuka.
G. Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu ataupun warga negara agar memahami,
menghayati, mengamalkan, dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai-nilai
demokrasi sesuai dengan status dan peran-peran kemasyarakatannya. Sebagaimana
amanat dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, pada bab III pasal 4, ayat 1 yang menjelaskan bahwa pendidikan
diselenggaran secara demokratis dan berkeadilan, serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung hak asasi, manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa (Departemen Pendidikan Nasional (dalam Khaerah et al., 2021)).
Pendidikan dalam sistem yang demokratis menempatkan posisi yang sangat
sentral.Pendidikan dimaksudkan untuk mendidik warga negara tentang kebajikan dan
tanggungjawab sebagai anggota civil society. Sekolah adalah wadah dimana peroses
tersebut berjalan secara formal yang harus mencerminkan peroses untuk mendidik
warga negara kearah suatu masyarakat sipil yang kondusif bagi berlangsungnya
demokrasi dimulai dari sekolah. Tetapi sejak pendidikan demokrasi memiliki tujuan
untuk mempersiapkan peserta didik sebagai warga masyarakat yang mampu berpikir
kritis serta bertindak demokratis melalui aktivitas pembelajaran yang menanamkan
BAB 4 DEMOKRASI | 95

