Page 29 - E-Modul Miitigasi Bencana Alam Klimatologis
P. 29
Selama El Niño, curah hujan di Indonesia menurun secara signifikan.
Hasilnya? Kekeringan, kelangkaan air bersih, dan masalah serius di bidang
pertanian, hutan, dan ekosistem air tawar (Faizah & Buchori, 2019). Tapi jangan
khawatir, para ilmuwan dan ahli cuaca di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) selalu berada di garis depan untuk memantau El Niño.
Mereka memberikan peringatan dini yang membantu kita bersiap
menghadapi tantangan ini. Sekarang, dengan pengetahuan yang lebih
mendalam tentang hubungan antara El Niño dan kekeringan, kita dapat lebih
siap dan bijaksana dalam mengatasi dampaknya. Mari terus belajar dan
bersama-sama menjaga Indonesia dari ancaman kekeringan.
Klasifikasi Jenis Kekeringan
BMKG memprediksi musim kemarau di tahun 2023 akan lebih kering jika
dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir (2020-2022). Berdasarkan
data informasi bencana dari PUPR bulan Agustus 2023 menunjukkan dampak
meluasnya kekeringan di Tanah Air yang melanda 13 Provinsi di Indonesia.
Berbagai jenis kekeringan terjadi di berbagai daerah (Agil Prasetyo, Suprayoga,
& Hani’ah, 2018). Berikut adalah klasifikasi jenis kekeringan di Indonesia beserta
contohnya:
1. Kekeringan Meteorologis disebabkan oleh kurangnya curah hujan
selama periode waktu yang panjang atau oleh variasi alamiah dalam
pola curah hujan. Contoh: terjadi di berbagai wilayah Indonesia selama
musim kemarau, terutama di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
Timur. Selama periode ini, curah hujan berkurang, dan suhu meningkat.
2. Kekeringan Hidrologis terjadi ketika ketersediaan air di permukaan dan
dalam sistem air tanah menurun akibat kurangnya curah hujan. Contoh:
terjadi di beberapa wilayah yang bergantung pada air sungai dan danau
sebagai sumber air. Misalnya, Danau Toba di Sumatera Utara mengalami
penurunan tingkat air yang signifikan selama musim kemarau yang
berkepanjangan. Hal ini memengaruhi pasokan air dan kehidupan
masyarakat sekitar danau.
3. Kekeringan Pertanian terjadi ketika kandungan air di dalam tanah tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tanaman tertentu selama
periode waktu tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan gagal panen,
kerugian pertanian, dan kelangkaan pangan. Contoh: kekeringan yang
memengaruhi wilayah-wilayah pertanian di Sumatera Selatan selama
musim kemarau yang dapat mengakibatkan gagal panen dan kerugian
bagi petani.
21