Page 32 - Sistem Gerak pada Manusia
P. 32
Infeksi Sendi
Infeksi sendi dapat terjadi karena adanya innfeksi kuman yang menyerang sendi.
Misalnya infeksi gonorhoe dan sifilis, dan layuh semu. Infeksi gonorhoe dan sifilis
diakibatkan oleh kuman gonorhoe dan sifilis yang menyyerang persendian menjadi kaku
.Sedangkan layuh semu disebabkan oleh kuman sifilis yang menyerang cakra epifisise.
cakra epifisise merupakan daerah pemanjangnan tulang, infeksi sifilis ini terjadi pada
seseorang sejak dalam kandungan. Akibatnya bayi yang lahir memiliki tulang yang tak
bertenaga (layuh).
Gangguan pada Otot
1). Atropi
Penderita atropi memiliki otot yang terlihat mengecil, lemah dan kemamuan kontraksinya
menurun. Penyebab atropi adalah penyakit poliomielitis, suatu penyakit disebabkan oleh
virus. Penyakit ini dapat menyebabkan saraf yang mengkoordinasi otot-otot pada anggota
gerak menjadi rusak.
2). Hipertropi
Hipertropi meruakan kebalikan dari atropi. Cirinya otot berkembang menjadi besar.
Kelainan terjadi karena otot dilatih dengan beban berat secara terus menerus dan
berlebihan. Biasanya terjadi pada atlet binaraga, orang yang serng olahraga, atau pekerja
berat yang memerlukan otot kuat.
3). Hernia abdominal
Hernia abdominal merupakan sobeknya dinding otot perut sehngga menyebabkan usus
masuk ke dalam sobean tersebut.
4). Distrofi otot
Penykit otot kronis yang menyebakabkan gangguan gerak yang disebut dengan distrofi
otot. Penyakit ini diduga merupakan penyakit bawaan.
5). Kaku leher (Stiff)
Kaku leher merupakan penyakit radang pada otot leher yang berakibat leher sakit dan
leher terasa kaku. Kelainan kak leher ini diakibatkan oleh kesalahan gerak.
6). Tetanus
Tetanus merupakan penyakit yang berciri otot terus menerus berkontraksi, sehingga otto
menjadi kejang. Akibatya otot tak dapat lagi berkontraksi. Penyebab tetanus adalah
adanya infeksi pada luka oleh bakteri Clostridium tetani.
29