Page 33 - Sistem Gerak pada Manusia
P. 33
RANGKUMAN
1. Adapun fungsi rangka yaitu memberi kekuatan dan memberi bentuk pada tubuh,
melindungi organ-organ vital dan lunak, perlekatan otot, Untuk cadangan/penyimpanan
kalsiumdan fosfor, tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang.
2. Berdasarkan letaknya tulang penyusun rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu rangka aksial dan apendikular. Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang
berada dibagian tengah sumbu tubuh. Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang
dada (sternum), dan tulang rusuk (costae). Kerangka apendikular yaitu tulang-tulang yang
melekat pada sumbu yaitu tulang anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Skeleton
apendikuler terdiri atas tungkai atas, tungkai bawah, tulang bahu, dan tulang pinggul.
3. Osifikasi proses dimana sel-sel mesenkim dan kartilago dirubah melalui proses yang
panjang menjadi tulang selama proses perkembangan. Proses osifikasi yaitu Penulangan
diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian paling banyak
mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.Tulang rawan yang telah dihasilkan
memiliki rongga yang akan terisi osteoblas. Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau
berbentuk konsentris (saluran Havers). Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari
senyawa protein yang mengandung kalsium dan fosfor. Pembentukan pusat osifikasi
sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi sekunder ini menyebabkan pemanjangan
tulang.
4. Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan. Sel-sel tulang rawan disebut kondrosit.
Kondrosit terbentuk dari sel-sel tulang rawan muda (kondroblas). Kondrosit terdapat
dalam ruangan yang disebut lakuna. Kondroblas menghasilkan matriks berupa kondrin.
Kondrin umumnya berupa hialin yang homogen dan jernih. Kondrin yang berserabut
mengandung banyak zat kolagen (zat perekat tulang). Ada tiga tipe tulang rawan yaitu
tulang rawan hialin, fibrosa, dan elastis. Tulang keras tersusun dari sel-sel tulang yang
disebut osteosit. Tulang keras berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang
keras (osteosit) terbentuk dari osteoblas (sel tulang muda).
5. Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Berdasarkan bentuknya
tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu
tulang pipih, tu;ang pendek, tulang pipa, dan tulang tak beraturan.
6. Hubungan antar tulang didalam tubuh disebut dengan artikulasi. Agar artikulasi dapat
bergerak, diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Di dalam sistem rangka manusia,
terdapat tiga jenis hubungan antartulang yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
7. Berdasarkan bentuk susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan menjadi 3
macam yaitu otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung.
8. Berdasarkan hubungan kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
Otot antagonis merupakan otot yang hubungan kerjanya saling berlawanan, misalnya
kerja otot biseps dan triseps yang menggerakkan lengan. Otot sinergis merupakan otot
yang hubungan keranya saling berkerjasama secara bersamaan, misalnya otot pronator
teres dan pronator quadratus yang terdapat pada lengan bawah yang berkerja bersamaan
menggerakkan telapak tangan menengadah dan menelungkup.
9. Secara mikroskopis otot lurik tersusun dari miofibril dengan garis-garis gelap dan terang.
Setiap miofibril tersusun dari sarkomer yang dibatasi dua garis Z. Sarkomer adalah unit
otot yang dibatasi oleh garis gelap dan terang. Sarkomer mengandung filamen protein
tebal (miosin) dan tipis (aktin) yang saling bertumpang tindih. Pita A adalah daerah gelap
yang mengandung aktin dan miosin. Zona H adalah bagian pita A yang hanya
mengandung miosin di bagian tengah.
10. Gangguan pada sistem gerak manusia terutama pada tulang dapat dibedakan menjadi
gangguan mekanik, fisiologis, tulang belakang, persendian atau peradangan dan infeksi
sendi.
30