Page 17 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI DESEMBER 2022-Versi Online
P. 17

dan keamanan diri, baik itu harta,   me respon dengan kekuatan dan
           jiwa, dan sebagainya.                otot nya.
              Mari kita mencoba berilustrasi.      Ujungnya, ia hanya menjadi le-
           Seorang pejabat publik tidak akan    lucon dalam permainan. Ia diper-
           gampang  menerima  hadiah  dari      mainkan matador dan disoraki
           seseorang, apalagi bila berjumlah    para penonton.
           besar.                                  Sementara manusia (seharus-
              Hal ini karena ia khawatir jika   nya) bisa merespon  dengan  akal
           hadiah ini mengandung unsur suap,    dan fikiranya. Dengan berpikir,
           suatu hari akan membahayakan di-     bermusyawarah, berdoa ia se-
           rinya. Selain itu, menerimanya bisa   lamat dari segala mara bahaya.
           membuat dia menjadi tidak netral        “Kerja keras saja tidak cukup,
           untuk mengambil keputusan. Inilah    tapi perlu kerja cerdas”, demikian
           yang disebut dengan ‘alat pen-       kata-kata bijak yang sering kita
           deteksi dini.’                       dengar.  Begitulah  yang  seharus-
              Sebaliknya, jika mencoba me-      nya kita dibangun, agar kita tidak
           nyampingkan, yang berdampak ti-      salah langkah.
           dak berfungsinya ‘alat pendeteksi’      “Dan sesungguhnya Kami jadi­
           ini, maka sesungguhnya mara-ba-      kan untuk (isi neraka Jahannam)
           haya sudah berada di depannya.       kebanyakan dari jin dan manusia,
                                                mereka mempunyai hati, tetapi
                                          bin
                             Wabishan
              Dikisahkan
 BELAJAR DARI   Ma’bad, suatu ketika beliau bertan-  tidak dipergunakan untuk me­
                                                mahami  (ayat­ayat  Allah)  dan
           dang kepada Rasulullah
                                     .
 SENSITIVITAS BANTENG  , lalu beliau bersabda, “Apa­  mereka mempunyai mata (tetapi)
              “Aku mendatangi  Rasulullah
                                                tidak dipergunakan untuk melihat
           kah engkau datang untuk berta­       (tanda­tanda kekuasaan Allah),
           nya tentang kebajikan dan dosa?’     dan mereka memiliki telinga (teta­
           Aku menjawab, “Ya”. Nabi      ber­   pi) tidak dipergunakan untuk men­
           sabda,  “Mintalah  fatwa  kepada     dengar (ayat­ayat Allah). Mereka
           hatimu. Kebajikan itu adalah apa     itu sebagai binatang ternak, bah­
           saja yang jiwa merasa tenang de­     kan mereka lebih sesat lagi. Me­
           ngannya dan hati merasa tentram      reka itulah orang­orang lalai.” (QS:
           kepadanya, sedangkan dosa itu        al-‘Araf: 179).*
           adalah apa saja yang menggan­
           jal dalam hatimu dan membuatmu
           ragu,  meskipun  manusia  memberi
           fatwa kepadamu.” (HR: Ahmad bin
           Hambal dan Ad-Darimi)
              Sungguh penting menjaga ke-
           sucian hati untuk mengasah sen-
           sitivitas  ‘detektor’  dalam  menilai
           baik-buruk suatu perkara.
              Ada beda antara banteng dan
           manusia    dalam   mengendalikan
           sensitivitas diri. Karena tidak me-
           miliki akal, banteng lebih memilih



                                                     Jumadil Awal 1444/Desember 2022 | MULIA  13
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22