Page 37 - Ebook Perubahan Lingkungan
P. 37
hutan tanaman. Dan didefinisikan juga mengenai degradasi hutan sebagai
penurunan kuantitas tutupan hutan dan stok karbon selama periode tertentu.
Pendefinisian hutan dan deforestasi dalam dua (2) Peraturan Menteri bidang
kehutanan tersebut, sangat tepat relevansinya untuk melihat hutan dan
perubahannya sebagai bagian dari pengurangan emisi. Dan hal ini secara eksplisit
dinyatakan dalam diktum menimbang pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan nomor 70 tahun 2017. Disebutkan bahwa target penurunan emisi gas
rumah kaca nasional sebesar 29% (dua puluh sembilan persen) (unconditional)
sampai dengan 41% (empat puluh satu persen) (conditional) dibandingkan dengan
Bussines as Usual – BAU pada Tahun 2030 dilaksanakan melalui kegiatan mitigasi
diantaranya bidang Penggunaan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan dan
Kehutanan (Land Use, Land Use Change and Forestry). Dan bahwa aksi mitigasi di
sektor kehutanan dilaksanakan melalui pengurangan emisi dari deforestasi dan
degradasi hutan, konservasi stok karbon hutan, pengelolaan hutan lestari dan
peningkatan stok karbon hutan.
Laju deforestasi hutan Indonesia pada periode tahun 1985-1998 tidak kurang
dari 1,6 – 1,8 juta hektar per tahun (Dephutbun, 2000). Pada tahun 2000, laju
deforestasi meningkat menjadi paling tidak 2 juta hektar per tahun (FWI/GFW,
2001). Menurut KLHK, Selama Orde Reformasi sampai saat ini deforestasi semakin
menurun, pada tahun 2016-2017 berada di angka 0,48 juta hektar. Dalam beberapa
tahun terakhir, KLHK melakukan pembaharuan data dan mempublikasikan angka
deforestasi per tahun, tentunya dengan definisi deforestasi sebagaimana disebutkan
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 70 tahun 2017.
Data resmi menunjukkan bahwa pada periode 2013-2014 deforestasi turun ke angka
0,4 juta hektar per tahun setelah pada periode sebelumnya berada pada angka 0,73
juta hektar per tahun. Angka deforestasi kemudian naik pada periode 2014-2015
menjadi 1,09 juta hektar per tahun lalu turun menjadi 0,63 juta hektar per tahun pada
ningka 28