Page 9 - Tugas 1 Buku Ajar Dadang Mulyana
P. 9
saluran. Tegangan yang tidak stabil dapat berakibat merusak alat-alat yang peka
terhadap perubahan tegangan (khususnya alat-alat elektronik). Demikian juga tegangan
yang terlalu rendah akan mengakibatkan alat-alat listrik tidak dapat beroperasi
sebagaimana mestinya. Salah satu syarat pe-nyambungan alat-alat listrik, yaitu tegangan
sumber harus sama dengan tegangan yang dibutuhkan oleh peralatan listrik tersebut.
Tegangan terlalu tinggi akan dapat merusak alat-alat listrik. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa jaringan distribusi tenaga listrik hampir 90% mempengaruhi kualitas
tenaga listrik yang diterima beban atau konsumen. (Short, T.A, 2006).
Sistem distribusi merupakan titik pertemuan dari para pemakai tenaga listrik dan
perusahaan listrik. Kriteria persyaratan penyambungan yang kiranya perlu
dipertimbangkan agar tercapai keserasian penyaluran dan penyediaan tenaga listrik
antara konsumen dan produsen yang meliputi aspek: (1) Kesinambungan penyaluran,
(2) Batas rugi tegangan maximal yang diijinkan pada beban puncak, (3) Batas kedip
tegangan pada saat menjalankan motor di tempat yang paling terpencil dari titik
penyaluran, (4) Keandalan penyaluran, dan (5) Kerugian jaringan.
Memperhatikan persyaratan penyaluran tersebut di atas, produsen tenaga listrik
berupaya memenuhi permintaan konsumen secara optimal. Maksud optimal di sini ialah
memenuhi kebutuhan konsumen dengan biaya minimal tanpa melanggar syarat batas
yang ditentukan. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya minimal ialah jumlah nilai
tunai (present worth value) biaya yang terdiri atas biaya modal, biaya kerugian daya dan
energi serta biaya keandalan. Nilai tunai pengeluaran perlu dilakukan mengingat
perencanaan sistem distribusi mencakup perencanaan jangka panjang dengan distribusi
pengeluaran selama kurun waktu perencanaan yang berbeda-beda.
B. Pengertian dan Fungsi Distribusi Tenaga Listrik
Distribusi tenaga listrik adalah bagian sistem tenaga listrik yang merupakan titik temu
antara jaringan transmisi dengan beban. Sistem distribusi ini berguna untuk
menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai
ke konsumen.
Fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke
beberapa beban (konsumen), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung
berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (konsumen)
dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan
dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk melalui transformator
penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui
saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding
dengan kuadrat arus yang mengalir (I .R). Dengan daya yang sama bila nilai
2
tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian
daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20
kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian
dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran
distribusi primer.
Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu
220/380Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-
Bab 1. Dasar-dasar Distribusi Tenaga Listrik | 3