Page 9 - E-MODUL DASAR DASAR PERPAJAKAN
P. 9

2. Berdasarkan Cara Pemungutan
                              a.Pajak langsung

                              Definisi dari pajak langsung ini sendiri merupakan pungutan yang
                              dibebankan kepada Wajib Pajak dan harus dibayarkan secara pribadi atau
                              langsung oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dibebankan
                              kepada pihak yang lain. Dan apabila dilihat dari proses pembayarannya,
                              pajak langsung ini memiliki sifat pungutan yang teratur dan
                              pembayarannya dilakukan secara berkala. Pelaksanaan kewajiban atas
                              pajak langsung ini dilakukan selama Wajib Pajak memenuhi unsur-unsur
                              atau syarat yang sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku. Pajak
                              langsung juga pada dasarnya melekat pada pribadi Wajib Pajak, sehingga
                              untuk pelaksanaan hak dan kewajibannya tidak dapat dialihkan kepada
                              pihak yang lain dengan kata lain dengan kata lain
                              Pajak langsung merupakan pajak yang dipikul sendiri oleh wajib pajak yang
                              bersangkutan dan tidak dilimpahkan kepada orang lain (secara ekonomis) dan
                              dipungut secara berulang pada waktu tertentu, misalnya setiap bulan atau
                              tahun (berkala)

                              b Pajak tidak langsung

                              Pajak tidak langsung merupakan pajak yang proses pembayarannya dapat
                              dibebankan kepada pihak lain. Jadi, Wajib Pajak memiliki wewenang untuk
                              menyerahkan pembayaran pajak dengan diwakilkan oleh pihak yang lain.
                              Penyerahan  wewenang  ini  juga  harus  didasari  suatu  peristiwa  yang
                              memungkinkan  bagi  Wajib  Pajak  untuk  mengalihkan  kewajiban
                              perpajakannya kepada individu atau badan yang ditunjuk sebagai pihak lain
                              untuk membayarkan sejumlah pajak tertentu.
                              Berbeda dengan pajak langsung, untuk jenis pemungutannya bersifat tidak
                              menentu, yang dimana pemberlakuan untuk pajak ini tidak dilakukan secara
                              berkala selayaknya pajak langsung, namun tergantung dari peristiwa yang
                              membuat kewajiban untuk membayar pajak tersebut muncul.
                              Pajak  tidak  langsung  merupakan  pajak  yang  pemungutannya  tidak  didaftar
                              berdasarkan  nomor  kohir,  tetapi  jika  ada  peristiwa  atau  perbuatan  tertentu,
                              pembayaran pajak dapat melimpahkan beban pajaknya pada orang lain


               3.Berdasarkan Sifat Pemungutan
                         •  Pajak subjektif merupakan pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi
                             keadaan  wajib  pajak.  Penentuan  pajak  harus  disertai  alasan  objektif  yang
                             berhubungan erat dengan keadaan materialnya yaitu daya pikul Penerapan di
                             Indonesia dapat dilihat dalam pengenaan pajak penghasilan orang pribadi (PPh)
                             Pasal  21,  sebelum  dikenakan  pajak  terlebih  dahulu  penghasilan  netto
                             dikurangkan dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
                         •  Pajak  subjektif  merupakan  pajak  yang  pengenaannya  pertama-tama
                             memperhatikan  objeknya  (benda,  keadaan,  perbuatan  dan  peristiwal  yang
                             menyebabkan  timbulnya  kewajiban  membayar  pajak,  kemudian  ditetapkan
                             subjeknya.





                                                                  DASAR DASAR PERPAJAKAN               6
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13