Page 14 - WARTA JEMAAT GKI GMM EDISI 05 (20-10-2024)
P. 14
Bab XXII
PROSES KEPENATUAAN
Pasal 90
DASAR PEMANGGILAN
1. Pemanggilan penatua pada hakikatnya adalah dari Allah yang dilaksanakan oleh Jemaat melalui prosedur
gerejawi.
2. Melalui prosedur gerejawi, anggota dan pejabat gerejawi yang melakukan proses pemanggilan pada
hakikatnya dipakai Allah menjadi sarana untuk melaksanakan kehendak-Nya. Karena itu, prosedur gerejawi
itu dilaksanakan melalui pergumulan iman anggota serta pejabat gerejawi dan diputuskan melalui
persidangan gerejawi.
Pasal 91
TAHAP PENCALONAN
1. Majelis Jemaat dalam persidanganya menetapkan jumlah dan fungsi pelayanan penatua yang dibutuhkan
dengan memperhatikan aspek kaderisasi.
2. Selama 3 (tiga) hari Minggu berturut-turut, Majelis Jemaat mewartakan rencana pemanggilan penatua dan
meminta masukan nama-nama bakal calon dari anggota dan pejabat gerejawi berdasarkan jumlah dan
fungsi pelayanan yang dibutuhkan. Dalam warta tersebut disampaikan juga syarat-syarat penatua
sebagaimana yang tercantum dalam Tata Laksana pasal 88, dan mengajak anggota jemaat untuk
menyambut panggilan pelayanan tersebut.
3. Anggota sidi, penatua, dan pendeta menyampaikan nama-nama bakal calon secara tertulis selamabat-
lambatnya 2 (dua) minggu setelah warta terakhir. Sesuai dengan makna panggilan jabatan gerejawi,
anggota sidi dan penatua tidak diperkenankan mencalonkan dirinya sendiri.
4. Majelis Jemaat menyusun daftar bakal calon berdasarkan masukan yang diterima dan sah.
Pasal 92
TAHAP PENETAPAN
1. Majelis Jemaat, melalui Persidangan Majelis Jemaat, setelah bergumul dalam doa dan mempertimbangkan
dengan matang, menetapkan calon-calon penatua dari daftar bakal calon yang sudah disusun.
2. Majelis Jemaat melawat calon-calon yang sudah ditetapkan untuk meminta kesediaan mereka menerima
panggilan sebaigai penatua, setelah menjelaskan tentang panggilan sebagai penatua dan tugas-tugasnya.
3. Majelis Jemaat, melalui Persidangan Majelis Jemaat, mengesahkan nama-nama calon penatua yang telah
menyatakan kesediaannya.
4. Majelis Jemaat mewartakan dalam warta jemaat selama 3 (tiga) hari minggu berturut-turut, nama-nama
calon penatua serta waktu peneguhannya, agar anggota ikut mendoakan dan mempertimbangkannya.
Pewartaan harus sudah selesai sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum peneguhan dilaksanakan.
5. Jika tidak ada keberatan yang sah dari anggota sidi, calon penatua diteguhkan ke dalam jabatannya sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
6. Keberatan dinyatakan sah jika:
a. Diajukan tertulis secara pribadi dengan mencantumkan nama dan alamat yang jelas serta dibubuhi
tanda tangan atau cap ibu jari dari anggota yang mengajukan keberatan tersebut dan tidak merupakan
duplikasi dari surat keberatan dari anggota yang lain mengenai hal yang sama.
b. Isinya mengenai tidak terpenuhinya syarat sebagaimana yang tercantum dalam Tata Laksana Pasal
88.
c. Isinya terbukti benar sesuai dengan hasil pendalaman Majelis Jemaat.
7. Jika ada keberatan yang sah, pelaksanaan peneguhannya dibatalkan. Hal itu diberitahukan kepada calon
dan kepada yang mengajukan keberatan tersebut serta diwartakan dalam warta jemaat.
8. Keberatan yang dinyatakan tidak sah oleh Majelis Jemaat akan diberitahukan kepada yang mengajukan.
Untuk Kalangan Sendiri 14. GKI Griya Merpati Mas