Page 139 - KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 139
Beristirahatlah, Ini Gelas Kopi
Ketiga...
Mareza Sutan Ahli Jannah*
Ini gelas kopi ketiga yang terhidang di meja kerjamu.
Sesekali kau merenggangkan tubuh, melepaskan penat dengan
segala pikiran yang masih menggerogoti otakmu. Layar komputer
di depanmu masih menyala. Kau masih memikirkannya. Hujan
di luar masih mengguyur. Sudah selarut ini, kau sebaiknya tidur
saja. Beristirahatlah.
Kejadian tiga hari lalu sepertinya masih membuatmu
begitu. Kau memikirkan segalanya sendirian, meski seharusnya
kau butuh waktu untuk benar-benar menenangkan pikiranmu
dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Dampaknya,
tidurmu benar-benar tidak nyenyak tiga hari terakhir.
Dokumen-dokumen Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
itu masih menggunung di atas meja kerjamu. Kau menghela
napas panjang, menyesap kopi, menghirup aromanya, lalu
menyandarkan punggungmu setelah gelas kopi itu kembali ke
meja.
“Sudah kukatakan, ini akan berat buatmu,” suara Arifadi,
rekan kerjamu yang berbicara siang tadi, kembali menggema di
Kumpulan Cerpen 131